3. Krisis pangan merambah ke Asia
Di tengah konflik ini, diperkirakan China akan melakukan blokade kepada Taiwan dari laut dan udara agar dapat menghentikan ekspor Taiwan dan memutus bantuan dari AS dan Jepang.
Langkah ini, kata Bhima, dapat memicu krisis pangan di Asia Timur.
"Blokade ekonomi CHina terhadap Taiwan bisa memicu krisis pangan di wilayah Asia timur," ujarnya.
Selain itu, konflik antara China dan Taiwan juga dapat menyebabkan biaya industri elektronik dan otomotif naik signifikan akibat blokade tersebut.
"Pasokan chip semikonduktor dari Taiwan yang berkontribusi 56% dari persediaan global akan menurun tajam, membuat biaya industri elektronik dan otomotif naik signifikan," ucapnya.
Ketiga hal tersebut, akan memperparah kondisi ekonomi global di tahun 2023. Padahal dengan kondisi saat ini saja sudah banyak negara-negara yang masuk ke jurang resesi.
Dia mengatakan, makin buruknya kondisi ekonomi di tahun depan tentu akan berdampak pada perekonomian Indonesia.
"Efeknya neraca dagang Indonesia melemah, arus modal asing keluar semakin besar, memacu kenaikan suku bunga acuan secara agresif, hingga guncangan pada sistem keuangan," tuturnya.
Baca juga: Tiga Peran Penting Rumah Tangga Pemerintah dalam Kegiatan Ekonomi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.