Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1 Tahun Alih Kelola Blok Rokan, Pertamina Kembangkan 376 Sumur Baru hingga Genjot Produksi Minyak Jadi 161.000 Bph

Kompas.com - 08/08/2022, 11:11 WIB
Heru Margianto,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Pertamina Hulu Rokan berhasil meningkatkan produksi minyak mentah menjadi 161.000 barrel per hari (bph) setelah satu tahun alih kelola Blok Rokan. Saat diambil alih oleh Pertamina dari Chevron tahun lalu, produksi Blok Rokan mencapai  158.700 bph.

"Wilayah Kerja (WK) Rokan adalah sumur tua. Tantangannya tidak hanya menahan laju penurunan produksi, tapi juga harus meningkatkan produksi," kata Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam acara bincang-bincang dengan media di kantor Blok Rokan, Pekanbaru, Riau, Minggu malam (7/8/2022).

Tahun lalu, persisnya pada 9 Agustus 2021, Pertamina melalu PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) mengambil alih pengelolaan Blok Rokan dari PT Chevron Pasific Indonesia (CPI).

Baca juga: Kunjungi Blok Rokan, Sri Mulyani Minta Capaiannya Terus Dikembangkan

Menurut Nicke, laju penurunan produksi sumur tua Rokan adalah 26 persen setiap tahun. Kalau tidak melakukan apa-apa, kapasitas produksinya 120.00bph, kalau hanya mengandalkan sumur eksisting maksimal 140.000 bph.

"Di Rokan kita melakukan unconventional way sehingga mampu mencapai angka produksi 161.000 bph," kata Nicke.

Direktur Utama Hulu Rokan Jafee A Sardin dalam kesempatan yang sama mengungkapkan, pengeboran sumur di Rokan diperdalam, dari semula 3.000 meter menjadi 9.000 meter.

Menurut Jafee, sepanjang 1 tahun alih kelola, WK Rokan mengembangkan 376 sumur baru.


"Targetnya adalah 500 sumur tahun ini," kata dia.

Ia menambahkan, saat alih kelola ada 9 rig, sementara saat ini ada 21 rig dan ditargetkan bertambah menjadi 27 rig pada triwulan keempat tahun ini. 

"100 persen produksi Rokan untuk konsumsi domestik untuk mengurangi impor," kata dia. 

Produksi minyak mentah WK Rokan menyumbang 26 persen total produksi nasional. Pertamina terus berupaya meningkatkan upaya di sejumlah ladang minyaknya untuk mencapai produksi 1 juta bph pada 2030.

Rokan memang ladang minyak tua. Meski baru beroperasi pada 1951, jejak minyak sudah ditemukan di wilayah itu sejak 1924.

Dengan luas wilayah 6.220,29 km2, Rokan memiliki 10 lapangan utama yaitu Minas, Duri, Bangko, Bekasap, Balam south, Kota Batak, Petani, Lematang, Petapahan dan Pager.

Pada zaman keemasannya, saat dikelola Caltex lalu Chevron, produksi minyak blok ini pernah di atas 600.000 bph dari 1970 sampai 2003.

Meski produksi mulai menurun, WK Rokan tetap menjadi tulang punggung produksi minyak nasional dan masih merupakan penyumbang produksi minyak terbesar nomor 2 secara nasional.

Baca juga: SKK Migas Yakin Blok Rokan Akan Kembali Jadi Produsen Minyak Terbesar di 2022

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com