Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belanja Negara Tahun 2023 Capai Rp 993,2 Triliun, Untuk Apa Saja?

Kompas.com - 16/08/2022, 18:45 WIB
Ade Miranti Karunia,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengatakan, untuk belanja negara khusus kementerian/lembaga (K/L) pada tahun 2023, ada beberapa yang menjadi prioritas. Salah satunya untuk biaya pemilihan umum (pemilu).

Sri Mulyani menyebutkan, total anggaran belanja negara khusus K/L tahun depan mencapai Rp 993,2 triliun. Dana tersebut bertambah dari APBN tahun ini yang sebesar Rp 764 triliun.

"Belanja K/L di 2023, ada beberapa prioritas yang sangat obvious. Persiapan pemilu pasti masuk. Makanya kita lihat angkanya Rp 993 triliun tanpa ada covid lagi, tanpa ada program PEN ini Rp 993 triliun," katanya dalam Konferensi Pers Nota Keuangan dan RUU APBN 2023, di Jakarta, Selasa (16/8/2022)

Baca juga: Anggaran Subsidi Energi Turun Tajam pada 2023, Ini Penjelasan Sri Mulyani

"Itu naik sangat tajam dari Rp 764 triliun, tahun ini yaitu program tanpa yang di luar covid dan PEN. Jadi kenaikan Rp 764 triliun ke Rp 993 triliun itu untuk pemilu," lanjut dia.

Kemudian belanja prioritas berikutnya untuk infrastruktur. Sri Mulyani meminta kepada Menteri PUPR Basuki Hadimuljono untuk menyelesaikan pembangunan prioritas termasuk Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sebelum masa jabatan Presiden Joko Widodo berakhir pada 2024.

"Untuk infrastruktur prioritas Pak Bas (Menteri PUPR) harus menyelesaikan sebelum masa periode kabinet ini (berakhir), beberapa untuk segera dikonsolidasikan, dan untuk IKN secara terukur," ujarnya.

Baca juga: Sri Mulyani Bilang, Pendapatan Negara Sudah Melejit 50,3 Persen

Selain itu, Kementerian Pertahanan juga mendapat jatah anggaran dari belanja negara, khususnya untuk pembelian alat utama sistem pertahanan atau alutsista. Pasalnya, hal ini dilakukan untuk memperkuat sistem pertahanan Tanah Air.

"Pengadaan Alutsista yang juga diberikan. Terutama dalam suasana geopolitik yang memang tentu membutuhkan Indonesia harus siap terhadap berbagai hal," kata mantan Direktur Bank Dunia ini.

Baca juga: Anggaran Infrastruktur 2023 Naik Jadi Rp 392 triliun

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Spend Smart
Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Whats New
Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Whats New
IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Whats New
Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Whats New
Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Whats New
Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Whats New
Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Whats New
Ini 4 Perusahaan Terindikasi 'Fraud' Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Ini 4 Perusahaan Terindikasi "Fraud" Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Whats New
[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan 'Fraud' 4 Debitor LPEI

[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan "Fraud" 4 Debitor LPEI

Whats New
Bos Bulog: Harga Beras Akan Sulit Kembali ke Titik Semula Seperti Setahun Lalu...

Bos Bulog: Harga Beras Akan Sulit Kembali ke Titik Semula Seperti Setahun Lalu...

Whats New
Anggota DPR Minta Gedung Parlemen di IKN Dibangun Paling Akhir, Ini Kata OIKN

Anggota DPR Minta Gedung Parlemen di IKN Dibangun Paling Akhir, Ini Kata OIKN

Whats New
Jokowi Mau Impor Beras Lagi, Kali Ini dari Kamboja

Jokowi Mau Impor Beras Lagi, Kali Ini dari Kamboja

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com