Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Utang Menyusut Jadi Rp 417 Triliun di Juni 2022, Dirut PLN: Berkat Arahan Menteri BUMN

Kompas.com - 17/08/2022, 11:40 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – PT PLN (Persero) berhasil menekan utang dari Rp 451 triliun pada tahun 2020 menjadi Rp 417 triliun pada Juni 2022. Menurut Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, hal ini tidak lepas dari implementasi arahan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir untuk melakukan efisiensi dan inovasi.

"Pak Erick sudah memberi arahan ke PLN untuk efisiensi dan inovasi, sehingga bisa menyehatkan keuangan dan memberikan kontribusi pada keuangan negara,” kata Darmawan dalam siaran pers, Rabu (17/8/2022).

Darmawan menambahkan, efisiensi yang dilakukan menjadi daya tahan bagi PLN untuk menghadapi segala tantangan, salah satunya tantangan penurunan demand. Meskipun dalam kondisi demand menurun dalam dua tahun terakhir, PLN tetap membukukan laporan keuangan yang positif.

“Oleh karena itu, kita pertama harus mengurangi cost. Kita lakukan transformasi digital, kita bongkar bisnis proses kita. Kita sederhanakan agar kita bisa lebih cepat dan trengginas," ujarnya.

Baca juga: Dirut PLN: Inovasi Kendaraan Listrik Bisa Jadi Sumber Energi Murah

Dengan kondisi efisiensi dan optimalisasi capital expenditure (Capex), PLN mampu memitigasi faktor eksternal yang berdampak pada keuangan PLN. Darmawan, memprediksi bisa mengurangi beban utang Rp 5 triliun per tahun.

Tidak hanya mendorong efisiensi, Darmawan mengatakan PLN juga tetap melakukan langkah untuk mendorong pertumbuhan demand listrik. Upaya ini diwujudkan melalui program seperti Electrifying Agriculture, Electrifying Marine maupun Electrifying Lifestyle.

Baca juga: PLN Hadirkan Gardu Induk Digital Pertama di Indonesia

Program kendaraan listrik dan kompor induksi

PLN juga terus mendorong masifnya penggunaan kendaraan listrik dengan terus menggencarkan pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Hingga Juli, saat ini sudah ada 142 unit SPKLU yang tersebar di 109 lokasi seluruh Indonesia.

Selain itu, PLN pun mendorong masyarakat untuk menggunakan kompor induksi sebagai pengganti kompor LPG. Tercatat, sudah ada konversi kompor berbahan bakar LPG ke kompor induksi sebanyak 2.000 keluarga penerima manfaat (KPM) di Surakarta, Jawa Tengah dan Denpasar, Bali.

Dengan arahan dari Kementerian ESDM, Kementerian BUMN, dan dikoordinasi oleh Kemenko Perekonomian. Tahun ini PLN menargetkan konversi sebanyak 300.000 kompor induksi.

Baca juga: Pertamina, PLN, BRI, Telkom Masuk 5 Perusahaan Terbesar di RI, Ini Kata Erick Thohir

Erick Thohir: PLN contoh BUMN yang sukses lakukan transformasi

Terpisah, Erick Thohir menjelaskan pihaknya sudah berupaya mengusung transformasi dan efisiensi sehingga operasional BUMN tetap kuat meski dihantam pandemi dan krisis energi. Salah satu BUMN yang telah menunjukkan capaian transformasi adalah PLN.

Erick menilai, PLN menjadi salah satu contoh BUMN yang sukses melaksanakan efisiensi dan transformasi. Erick mengatakan PLN mampu mengurangi utang, bahkan saat pandemi.

"Ini menunjukan bahwa PLN sehat dan kita dorong untuk terus sehat sehingga bisa menjalankan tugasnya sebagai BUMN dan untuk masyarakat," ujar Erick.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com