Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Minta BI dan OJK Terus Kembangkan Kartu Kredit Pemerintah Domestik

Kompas.com - 29/08/2022, 12:35 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meminta Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mengembangkan Kartu Kredit Pemerintah (KKP) Domestik.

"Bank Indonesia dan OJK perlu juga untuk terus mengembangkan KKP Domestik sehingga dapat digunakan saat belanja di merchant online maupun offline, di dalam maupun luar negeri," tutur Luhut dalam Peluncuran KKP Domestik dan QRIS Antarnegara, Senin (29/8/2022).

Luhut menilai KKP Domestik merupakan bagian dari aksi afirmasi belanja pemerintah dalam semangat Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (GBBI) yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca juga: Luhut Lantik Eks Bos Bukalapak Rachmat Kaimudin Jadi Deputi Kemenko Marves

Pengembangan KKP Domestik kata dia, merupakan bentuk implementasi Instruksi Presiden (Inpres) No. 2 Tahun 2022 terkait penggunaan transaksi non-tunai untuk belanja barang dan jasa pemerintah pusat dan daerah.

Luhut menilai pekuncuran KKP Domestik dan QRIS Antarnegara jadi bukti Indonesia mampu mengikuti kecepatan perubahan tekonologi digital di bidang ekonomi.

"Artinya kita tidak ketinggalan. Saya minta Bank Indonesia kemudian Perbankan, utamanya Himbara betul-betul mendampingi dan mengawal, baik kementerian, lembaga, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, pemerintah kota untuk segera masuk ke sistem ini platform ini," kata dia.

Luhut mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Bank Indonesia (BI) dan semua pihak yang telah mendukung pengembangan sistem KKP Domestik dan QRIS Antarnegara.

Dia pun mengapresiasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), serta pihak lainnya yang mendukung penuh implementasi KKP Domestik.

Baca juga: Komisi VII DPR RI Kritik Luhut Terkait Kabar Kenaikan Harga BBM

Mantan Kepala Staf Kepresidenan ini memohon kepada Presiden RI agar dapat mengingatkan pemerintah daerah untuk dapat mengaplikasikan KKP Domestik secara luas di daerah.

"KKP Domestik ini kiranya dapat segera diadopsi dan diimplementasikan juga oleh pemerintah daerah. Diperlukan dukungan dari BPD dalam rangka percepatan perluasan KKP Domestik di daerah. Kiranya Bank Indonesia turut membantu pendampingan ke seluruh pemerintah daerah," harap Luhut.

Pada acara tersebut, Gubernur BI Perry Warjiyo menuturkan, dalam waktu dekat KKP Domestik ini akan dapat memfasilitasi pembelian barang dan jasa pemerintah baik pusat maupun di daerah dengan skema pembayaran kartu kredit pemerintah yang pemrosesannya dilakukan secara domestik.

"Peluncuran KKP Domestik ini kami lakukan secara cepat di bawah koordinasi Menko Marves, Bapak Luhut Binsar Panjaitan dengan perbankan dengan OJK dan juga dengan Himbara khususnya Bank Mandiri, BNI, dan BRI," ujar Perry.

Baca juga: Tak Mau Lagi Basa-basi ke Elon Musk, Luhut: Hey, Mau Kau Gimana?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Tanda Lolos Kartu Prakerja, Apa Saja?

3 Tanda Lolos Kartu Prakerja, Apa Saja?

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Whats New
KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

BrandzView
5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

Spend Smart
Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Whats New
Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan  Sosialisasi dan Dorong Literasi

Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan Sosialisasi dan Dorong Literasi

Whats New
Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Whats New
Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Whats New
Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Whats New
Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Whats New
Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Work Smart
Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Whats New
Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com