JAKARTA, KOMPAS.com- Kaum pekerja milenial yang sudah bekerja dan memiliki gaji saat ini dihadapkan pada tantangan untuk menghadapi inflasi gaya hidup, terutama saat ada kenaikan gaji.
Dalam tulisan kolomnya di Kompas.com, Direktur Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan, inflasi gaya hidup (lifestyle inflation) merupakan kenaikan pengeluaran ketikan pendapatan meningkat. Inflasi gaya hidup biasanya bersumber dari aspirasi untuk mendapatkan gaya hidup yang lebih premium seiring bertambahnya pendapatan.
Dalam mengantisipasi inflasi gaya hidup, pekerja milenial perlu mengetahui beberapa jenis pengeluaran ini.
Saat menjalani kehidupan, terdapat pengeluaran yang sifatnya seremonial dan mungkin hanya dilakukan sesekali saja, misalnya pesta ulang tahun atau diterima kerja, promosi jabatan, atau adanya kenaikan gaji.
Baca juga: Harga Kebutuhan Mulai Naik, 3 Tips Sandiaga Uno dalam Menghadapi Inflasi
Di samping itu, terdapat pula pengeluaran yang sifatnya terus menerus, misalnya mulai membeli pakaian dengan jenama yang lebih mahal, mengganti kendaraan roda dua menjadi mobil, atau mulai memikirkan perhiasan dan aksesoris yang mahal.
Selain itu, jenis pengeluaran seperti cicilan rumah dan apartemen atau memiliki hobi yang merogoh kocek lebih dalam juga termasuk pengeluaran yang sifatnya terus-menerus.
Hal tersebut sebenarnya wajar terjadi apalagi ketika seseorang mendapatkan tambahan pendapatan. Namun demikian, situasi ini tentu perlu dikendalikan.
Musababnya, ketika inflasi gaya hidup berada di luar kendali, pengeluaran seseorang dapat membengkak dan membuat banyak masalah keuangan menghampiri. Alih-alih semakin sejahtera, pekerja justru bisa mendapatkan banyak masalah keuangan baru.
Untuk dapat menghindari inflasi gaya hidup yang berlebihan, berikut ini adalah beberapa tips yang dapat membuat kondisi keuanganmu aman di masa depan.
1. Bedakan kebutuhan dan keinginan
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.