Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tips untuk Menghadapi Inflasi Gaya Hidup saat Gaji Naik

Kompas.com - 02/09/2022, 16:10 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Kaum pekerja milenial yang sudah bekerja dan memiliki gaji saat ini dihadapkan pada tantangan untuk menghadapi inflasi gaya hidup, terutama saat ada kenaikan gaji.

Dalam tulisan kolomnya di Kompas.com, Direktur Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan, inflasi gaya hidup (lifestyle inflation) merupakan kenaikan pengeluaran ketikan pendapatan meningkat. Inflasi gaya hidup biasanya bersumber dari aspirasi untuk mendapatkan gaya hidup yang lebih premium seiring bertambahnya pendapatan.

Dalam mengantisipasi inflasi gaya hidup, pekerja milenial perlu mengetahui beberapa jenis pengeluaran ini.

Saat menjalani kehidupan, terdapat pengeluaran yang sifatnya seremonial dan mungkin hanya dilakukan sesekali saja, misalnya pesta ulang tahun atau diterima kerja, promosi jabatan, atau adanya kenaikan gaji.

Baca juga: Harga Kebutuhan Mulai Naik, 3 Tips Sandiaga Uno dalam Menghadapi Inflasi

Di samping itu, terdapat pula pengeluaran yang sifatnya terus menerus, misalnya mulai membeli pakaian dengan jenama yang lebih mahal, mengganti kendaraan roda dua menjadi mobil, atau mulai memikirkan perhiasan dan aksesoris yang mahal.

Selain itu, jenis pengeluaran seperti cicilan rumah dan apartemen atau memiliki hobi yang merogoh kocek lebih dalam juga termasuk pengeluaran yang sifatnya terus-menerus.

Hal tersebut sebenarnya wajar terjadi apalagi ketika seseorang mendapatkan tambahan pendapatan. Namun demikian, situasi ini tentu perlu dikendalikan.

Musababnya, ketika inflasi gaya hidup berada di luar kendali, pengeluaran seseorang dapat membengkak dan membuat banyak masalah keuangan menghampiri. Alih-alih semakin sejahtera, pekerja justru bisa mendapatkan banyak masalah keuangan baru.

Untuk dapat menghindari inflasi gaya hidup yang berlebihan, berikut ini adalah beberapa tips yang dapat membuat kondisi keuanganmu aman di masa depan.

1. Bedakan kebutuhan dan keinginan

Godaan konsumtif bertambah kuat dibarengi dengan perkembangan teknologi. Belanja ecommerce jadi kebiasaan baru yang sulit dihindari. Belum lagi beragam promo dan potongan harga menarik serta gratis ongkos kirim jelas membuat calon pembeli tergoda.

Hal ini belum ditambah dengan peran influencer di sosial media yang memberikan testimoni dan ulasan yang menarik.

Untuk itu, perlu dipertimbangankan secara bijak mengenai apa yang bersifat kebutuhan dan gaya hidup yang tidak perlu. Anda tentu memiliki keinginan untuk mengaktualisasikan diri dengan mengkonsumsi produk tertentu, tapi pastikan jumlahnya tidak lebih dari 10 persen penghasilan tiap bulannya.

2. Pertahankan Anggaran Investasi

Pertahankan rasio investasi ketika pendapatan meningkat. Misalnya, sebelum kenaikan gaji rasio investasi berada pada bersaran 10 sampai 20 persen dari pendapatan, maka rasio tersebut harus tetap terjaga dengan penghasilan yang baru.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com