Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

"Kelirumologi" Hak Paten

Kompas.com - 07/09/2022, 08:36 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

TIDAK bisa disangkal bahwa negara yang memelopori apa yang disebut sebagai hak paten adalah Amerika Serikat (AS). AS  memang tersohor dalam kesaktian mewujudkan pemikiran-pemikiran kapitalistisme, pragmatisme, dan komersialisme dengan meletakkan hak indivual di atas kepentingan sosial.

Maka peradaban AS paling ideal dijadikan bahan telaah kelirumologi terhadap hak paten.

Memang benar tercatat di dalam lembaran sejarah bahwa Thomas Alfa Edison secara legal adalah pemegang dan pemilik hak paten atas lampu pijar. Namun sebenarnya pada hakikatnya keliru menganggap beliau adalah inventor alias penemu lampu pijar.

Sejarah membuktikan bahwa jauh sebelum Thomas Alfa Edison mengklaim dirinya menemukan lampu pijar, masyarakat kota Paris sudah secara de facto menghias kawasam Place de la Concorde dengan puluhan lampu pijar demi menyemarakkan suasana di malam hari tanpa hasrat mematenkannya. Sebab Prancis semula tidak mengenal hak paten.

Baca juga: Hak Paten: Pengertian, Syarat, Jangka Waktu, dan Prosedurnya 

Ada pula teori bahwa penemu lampu pijar adalah Nikola Tesla. Namun klaim itu kurang meyakinkan sebab inventor jenius asal Kroasia ini lebih layak diakui sebagai penemu sistem pemasok alternating current electricity.

Memang benar, Graham Bell secara de jure adalah pemegang hak paten atas pesawat telepon yang memungkinan manusia saling berkomunikasi jarak jauh. Namun sejarah membuktikan bahwa sebelum Bell mematenkan telepon sebenarnya beberapa pihak di Eropa sudah de facto menggunakan telepon sebagai alat saling berkomunikasi secara jarak jauh tetapi masih dalam taraf permainan sebagai hiburan belaka maka belum ada pihak yang berhasrat mematenkan telepon seperti yang kemudian dilakukan Graham Bell.

Benarkah Kolonel Sanders penemu resep KFC? 

Sampai masa kini masih diperdebatkan siapa sebenarnya penemu resep asli Kentucky Fried Chicken (KFC), yang menurut pendapat saya sebenarnya tidak lebih lezat ketimbang ayam goreng Nyonya Suharti atau Mbok Berek.

Pihak pemilik perusahaan KFC sudah barang tentu bertahan mati-matian dalam menegaskan bahwa penemu resep KFC adalah tak lain tak bukan tentu Kolonel Harland David Sanders yang wajah dan sosoknya niscaya ditampilkan di setiap gerai KFC yang kini tersebar di seluruh pelosok planet Bumi.

Namun banyak anggota masyarakat kulit hitam di AS mengklaim resep asli KFC merupakan karya ramuan seorang perempuan kulit hitam bernama Miss Childress. Berbagai pihak termasuk African Diaspora Facebook mengklaim bahwa klaim tersebut benar adanya.

Bahkan ada pihak yang menuduh Sanders sempat membeli resep legendaris ramuan Miss Childress dengan harga 1.200 dolar AS agar dapat mematenkannya di kantor hak paten United States of America sehingga kini bukan Miss Childress tetapi pemilik perusahaan KFC yang menjadi supra maha kaya raya.

Yohana Ada kesempatan bagi usaha tempat hiburan malam serupa Holywings untuk dibuka


Penemu resep produk unggulan Jack Daniels ternyata seorang budak belian yang tentu saja akibat buta huruf dan buta hukum tidak punya akses untuk mendaftarkan resepnya ke kantor hak paten sehingga nama beliau tenggelam ditelan sejarah.

Saya adalah penggagas produk jamu untuk anak-anak Buyung-Upik dan saya tulus ikhlas menyerahkan gagasan saya untuk dipatenkan sebagai milik perusahaan Jamu Jago.

Beranekaragam fakta itu membuktikan bahwa tidak semua pemilik hak paten adalah penemu warisan benda maupun tak benda yang dipatenkan. Atau sebaliknya tidak semua penemu adalah pemilik hak paten atas penemuannya.

Demikianlah realita kejayaan pengejawantahan kapitalisme, pragmatisme dan komersialisme di planet Bumi ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

Whats New
IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com