Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
RILIS BIZ

Pelaku Bisnis Mulai Terapkan EBT, SUN Energy Jelaskan Kontrak Pasang PLTS Atap untuk 66 SPBU Shell

Kompas.com - 15/09/2022, 12:29 WIB
Sri Noviyanti

Editor

KOMPAS.com – Pengembang proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), SUN Energy, mengapresiasi pelaku bisnis yang mulai menerapkan pengunaan energi baru terbarukan (EBT) menuju Indonesia bebas emisi karbon.

Hal tersebut menyusul kontrak kerja yang dilakukan pihaknya dengan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPU) milik Shell Indonesia pada 66 titik.

“Sebagai pengembang energi surya yang berfokus pada pengembangan sistem energi surya di sektor industri dan komersial, SUN Energy mengapresiasi para pelaku bisnis untuk beralih menggunakan energi terbarukan,”ujar Chief Commercial Officer SUN Energy, Dion Jefferson, dalam rilis yang diterima Kompas.com, Kamis (15/9/2022).

Adapun komitmen keberlanjutan Shell yang ditunjukkan melalui instalasi PLTS di 66 titik SPBU Shell di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), Dion berharap, dapat menjadi inspirasi dan referensi bagi paracpelaku bisnis aaupun industri lainnya.

“Pemasangan PLTS dapat dimanfaatkan pada berbagai jenis bangunan, salah satunya bangunan SPBU. Berbasis kepuasan pelanggan, kami selalu mendukung para customer untuk meningkatkan penggunaan energi surya di lokasi lainnya yang belum terinstal PLTS,” jelasnya.

Ia menjelaskan bahwa instalasi PLTS di lokasi SPBU Shell merupakan proyek kedua dengan Shell Indonesia.

“Kami berharap, semangat menggunakan energi bersih melalui pemasangan PLTS dapat memberikan dampak baik terhadap lingkungan dan mengurangi efek perubahan iklim, ” sambung Dion.

Sebagai informasi, para pelaku bisnis dan industri di Indonesia telah mengambil peranan strategis dalam mendukung pemenuhan target bauran energi melalui berbagai aksi nyata.

“Teknologi sistem energi surya memiliki keunggulan dibandingkan sumber energi bersih lainnya, yaitu cocok dipasang di berbagai jenis bangunan termasuk bangunan skala kecil, perawatan peralatan yang mudah, serta kinerja sistem yang dapat dipantau melalui aplikasi di mana pun dan kapan pun,” paparnya.

Oleh karena itu, lanjutnya, pemasangan sistem PLTS pada umumnya tidak menemukan kendala dan handal untuk digunakan bagi masyarakat pada umumnya.

Kontrak kerja

Prinsip environmental, social, and governance (ESG) yang tengah menjadi prioritas bagi para pelaku bisnis sudah menjadi komitmen bersama para petinggi negara, mulai dari tingkat internasional, lembaga, hingga para pelaku bisnis untuk mengatasi isu perubahan iklim.

Adapun implementasi yang dilakukan Shell Indonesia sebagai salah satu penyedia layanan hilir bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia merupakan salah satu wujudnya.

Ia menjelaskan, proses instalasi PLTS pada 66 titik SPBU Shell terbagi dalam dua tahap, yakni 41 lokasi pada tahap pertama, dan 25 lokasi untuk tahap kedua. Targetnya, proyek rampung pada akhir 2022.

Pemasangan PLTS diperkirakan mampu menghasilkan energi listrik sebesar 947.248 kWh, dan setara dengan pengurangan emisi karbon 740 ton setiap tahunnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com