Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Bahana TCW Rancang Produk Reksa Dana Pasar Uang di Tengah Volatilitas Perekonomian Global

Kompas.com - 19/09/2022, 18:21 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi perekonomian global masih tidak menentu, jelang kuartal terakhir tahun ini. Bahkan, kondisi perekonomian dinilai semakin kompleks, seiring dengan berlanjutnya fenomena lonjakan inflasi di berbagai negara.

Hal tersebut membuat investor lebih hati-hati dalam menempatkan dananya. Produk investasi bersifat volatilitas rendah dengan tenor jangka pendek serta imbal hasil menarik kini menjadi incaran investor.

Merespons kebutuhan tersebut, perusahaan PT Bahana TCW Investment Management beberapa waktu lalu meluncurkan produk investasi Bahana Gebyar Dana Likuid atau BGDL. Ini merupakan produk investasi hasil kerja sama dengan PT Bank Central Asia Tbk atau BCA.

BGDL merupakan produk reksa dana pasar uang yang dikembangkan dan disesuaikan dengan karakteristik nasabah wealth management BCA. Produk ini memiliki tenor satu tahun, dan diklaim memiliki imbal hasil optimum dengan mempertimbangkan kualitas aset.

Baca juga: Kondisi Perekonomian Global Masih Tidak Menentu, Bahana TCW Fokus Inovasi Produk

Direktur Bahana TCW Danica Adhitama mengatakan, BGDL merupakan jawaban akan kebutuhan investasi masyarakat saat ini. Di tengah kondisi perekonomian yang tidak menentu, produk menekankan pada penilaian risiko kialitatif dan kuantitatif.

Selain itu, produk BGDL juga mempertimbangkan kualitas perusahaan atau emiten penerbit obligasi, sebagai prioritas utama tanpa mengesampingkan unsur imbal hasil yang dinikmati oleh investor.

"Produk ini memiliki volatilitas rendah, serta risiko penurunan nilai aktiva bersih (NAB) relatif lebih rendah dibanding reksa dana saham atau pendapatan tetap," kata Danica, dalam keterangan resminya, Senin (19/9/2022).

"Karena produk ini mayoritas portofolionya dialokasikan pada obligasi korporasi dengan minimum rating AA," tambah dia.

Baca juga: Bahana TCW Akan Luncurkan Reksa Dana Syariah yang Fokus di Sektor Kesehatan

Lebih lanjut Ia menjelaskan, ada beberapa syarat obligasi yang akan dipilih untuk menjadi target investasi produk investasi ini. Ini meliputi, penerbit obligasi harus bertatus perusahaan terbuka, dengan rating obligasi AA yang juga tergolong investment grade, serta kapitalisasi pasar minimal Rp 200 miliar dengan tenor tidak lebih dari satu tahun.

Sementara syarat untuk penempatan di instrumen deposito adlaah produk ini hanya akan berinvestasi di bank BUKU 2, 3, dan 4 dengan aspek kecukupan modal di atas ketentuan OJK. Selain itu, bank harus memiliki laba positif dan memiliki persentase penempatan deposito terhadap total dana pihak ketiga (DPK) tidak lebih dari 10 persen serta tingkat kredit macet di bawah 5 persen.

"Kami akan terus berupaya memperluas akses masyarakat terhadap produk-produk investasi yang mengedepankan penilaian risiko namun tetap mampu memberikan imbal hasil optimal," ucap Danica.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com