Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Kembali Bikin Harga Minyak Dunia Naik

Kompas.com - 23/09/2022, 09:08 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.comHarga minyak mentah dunia mengalami kenaikan pada perdagangan Kamis (22/9/2022) waktu setempat. Pergerakan harga minyak mentah dunia dibayangi oleh sentimen kekhawatiran akan pasokan minyak Rusia dan kenaikan suku bunga.

Mengutip CNBC, harga minyak mentah berjangka Brent naik 0,8 persen, menjadi 90,58 dollar AS per barrel. Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 75 sen, atau 0,8 persen, menjadi 83,69 dollar AS per barrel.

Kebijakan Rusia yang kini mulai mendorong wajib militer terbesar, setelah perang dunia mendorong kekhawatiran eskalasi perang di Ukraina lebih lanjut, dan berpotensi akan menghambat pasokan.

Baca juga: Fakta Shell, Raksasa Minyak Dunia yang Asal-usulnya dari Indonesia

“Retorika perang oleh Putin adalah menjadi sentimen yang membayangi pasar minyak dunia,” kata John Kilduff, mitra di Again Capital LLC di New York.

Hal ini juga diperparah dengan pasokan minyak yang lebih rendah dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC).

"Ekspor minyak mentah OPEC cukup stabil, sejak terjadinya peningkatan yang cukup tinggi pada awal bulan ini," kata Giovanni Staunovo, analis komoditas di UBS.

Uni Eropa sedang mempertimbangkan pembatasan harga minyak Rusia, demikian juga dengan ekspor teknologi tinggi ke Rusia, serta sanksi jika terjadi eskalasi perang Moskow di Ukraina. Di sisi lain, permintaan minyak mentah China juga masih tertekan oleh pembatasan yang ketat akibat Covid-19.

Setelah The Fed menaikkan suku bunganya sebesar 75 basis poin, kini giliran Bank of England menaikkan suku bunga utamanya sebesar 50 basis poin menjadi 2,25 persen. BoE mengatakan, akan terus melakukan kenaikan suku bunga jika diperlukan untuk menekan inflasi.

Kenaikan suku bunga acuan juga dilakukan oleh beberapa negara lain termasuk Bank Indonesia (BI) sebesar 50 basis poin, disusul oleh Bank Nasional Swiss, dan Bank Norges.

Di sisi lain, Bank sentral Turki secara tak terduga memangkas suku bunga kebijakannya sebesar 100 basis poin menjadi 12 persen. Hal ini berbanding terbalik dengan sebagian besar bank sentral di seluruh dunia yang menaikkan suku bunganya.

Baca juga: Gonta-ganti Kebijakan: Minyak Tanah ke Elpiji, Elpiji ke Jargas, Kini Elpiji ke Kompor Listrik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com