Dalam sejarahnya, perjuangan membentuk masyarakat tanpa kelas ini dilakukan oleh kaum buruh dan petani. Keduanya adalah golongan ekonomi yang kerapkali tertindas sehingga menginginginkan revolusi atau perubahan.
Simbol palu sendiri mewakili para kaum buruh industri, sementara arit menggambarkan para kaum tani yang sebagian besar hanya petani penggarap tanpa kepemilikan tanah yang cukup.
Baca juga: Jokowi Mau Suntik Proyek Kereta Cepat Pakai APBN Rp 3,2 Triliun
Dalam perjuangan revolusi Bolshevik di Rusia yang dimotori Vladimir Lenin dan Joseph Stalin pada tahun 1917 di Rusia, kedua lambang perjuangan kelas ini digabungkan.
Kedua kelas di Rusia yakni petani (arit) dan buruh (palu) bersatu menumbangkan kekuasaan Kekaisaran Rusia (Tsar). Pasca revolusi Bolshevik, lambang palu arit selalu diidentikan dengan pemberontakan dan perlawanan kelas.
Kaum Bolshevik yang menguasai Rusia juga kemudian menggunakan lambang palu arit dalam bendera Uni Soviet. Revolusi ini rupanya dengan cepat menyebar dan mengilhami berbagai perjuangan kelas di banyak negara.
Komunisme dengan cepat menyebar. Di China, komunis dengan palu aritnya diperkenalkan secara luas setelah kemenangan Partai Komunis China (PKC) pimpinan Mao Zedong mengalahkan Partai Nasionalis China (Kuomintang).
Baca juga: Dulu Jokowi Berkali-kali Janji Kereta Cepat Haram Gunakan APBN
Mao Zedong ingin menciptakan ekonomi China yang makmur dengan menggabungkan ide-ide ekonomi proletar dari Karl Marx, Lenin, dan Stalin.
Pandangan yang terkenal dengan nama Maoisme itu pada dasarnya membawa Cina menjadi negara komunis gaya baru. Berbeda dengan ajaran revolusi Karl Marx yang menekankan kaum proletariat sebagai penggerak revolusi. Menurut versi Mao, pergerakan revolusi sejatinya berasal dari kaum petani, bukan kaum pekerja.
Sebagaimana kaum Bolshevik Rusia, Mai Zedong juga menggunakan palu arit dalam simbol China RRT. Dua negara komunis tersisa lainnya, yakni Kuba dan Korea Utara tidak menggunakan lambang palu arit dalam bendera negaranya, namun menggunakannya dalam simbol negara.
Selain palu arit, simbol komunis lainnya yakni bintang berwarna kuning dengan latar merah atau kombinasi keduanya seperti Vietnam.
Di Indonesia, lambang palu arit juga sempat digunakan oleh PKI pimpinan D.N Aidit. Belakangan, semua lambang palu arit dilarang keras pemerintah Orde Baru pasca peristiwa G30S.
Baca juga: Ambisi Kereta Cepat: Investasi Mahal, Didanai Utang, APBN Pun Nombok
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.