Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Lewat Insentif, Dirjenbun Bantu Pemilik Varietas Kembangkan Benih Unggul Baru

Kompas.com - 11/10/2022, 13:24 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Direktur Jenderal Perkebunan (Dirjenbun) Andi Nur Alam Syah mengatakan bahwa pihaknya berupaya mendorong pemilik varietas untuk lebih banyak mengusulkan varietas unggul baru.

Upaya tersebut dilakukan untuk memenuhi berbagai varietas unggul baru guna meningkatkan produktivitas tanaman perkebunan dan dibangunnya nursery atau kebun bibit modern.

Pasalnya, menurut Andi, pengusulan varietas unggul baru mengalami penurunan setiap tahun.

“Ke depannya kami harus dorong supaya lebih banyak lagi pengusul varietas unggul baru dengan memberikan insentif,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (11/10/2022).

Selain itu, lanjut Andi, Direktorat Perbenihan Perkebunan juga tidak hanya berperan sebagai wasit, tetapi harus lebih banyak mendorong pengusulan. Apabila masih ada kekurangan, mereka juga harus ikut bantu pembiayaan.

Baca juga: Jokowi Tinjau Pembangunan Pusat Perbenihan untuk Atasi Bencana Ekologis

Pernyataan tersebut disampaikan Andi dalam acara Sidang Pelepasan Varietas Tanaman Perkebunan Semester II Tahun 2022 di Solo, Jawa Tengah (Jateng).

Sidang Pelepasan Varietas Tanaman Perkebunan Semester II Tahun 2022 di Surakarta, Jawa Tengah (Jateng).DOK. Humas Kementan Sidang Pelepasan Varietas Tanaman Perkebunan Semester II Tahun 2022 di Surakarta, Jawa Tengah (Jateng).

Ia menjelaskan, apabila mimin usaha dalam mengembangkan varietas unggul baru, maka nursery modern hanya menggunakan varietas itu-itu saja.

“Misalnya untuk program Presiden 1 Juta Kelapa Genjah hanya Kuning Nias dan Kuning Bali. Sebab hanya itu yang ada kebun induknya,” jelas Andi.

Di samping itu, lanjut dia, masih banyak calon sumber benih lain, seperti kelapa pandan wangi di Riau yang lebih manis daripada di Medan. Akan tetapi, varietas ini belum bisa dilepas karena berbagai kekurangan yang ada.

Oleh karenanya, sebut Andi, Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) Kementerian Pertanian (Kementan) harus hadir membantu calon pemilik varietas baru supaya kelapa juga menjadi varietas unggul baru.

Baca juga: Resep Roti Klepon, Harum Pandan dengan Isian Unti Kelapa

“Setelah dilepas juga harus didampingi dan dilakukan monitoring serta didorong supaya kebun-kebun induknya bisa dibangun,” imbuhnya.

Namun, lanjut Andi, apabila Ditjenbun dapat mengembangkan varietas baru juga dipersilakan.

Baca juga: Jokowi Apresiasi Pengembangan Benih Unggul Padi oleh Kementan

Pengembangan nilai dan tatanan baru

Pada kesempatan tersebut, Andi mengatakan bahwa Ditjenbun sedang mengembangkan nilai dan tatanan baru secara lebih responsif.

“Kendala-kendala yang dihadapi pengusul calon varietas baru supaya bisa lolos harus diatasi. Juga kendala dalam pembangunan kebun induk harus dibantu,” jelasnya.

Untuk pengalaman di Solo Raya ini, lanjut dia, terdapat luas lahan pekarangan 60 hingga 70 persen dari luas lahan pertanian.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Per Maret 2024,  BCA Telah Gelontorkan Rp 117,7 Triliun untuk UMKM

Per Maret 2024, BCA Telah Gelontorkan Rp 117,7 Triliun untuk UMKM

Whats New
Daftar 15 Sekolah Kedinasan Kemenhub yang Buka Formasi CPNS 2024

Daftar 15 Sekolah Kedinasan Kemenhub yang Buka Formasi CPNS 2024

Whats New
Starlink Belum Punya Kantor di Indonesia, Menkominfo Beri Waktu 3 Bulan

Starlink Belum Punya Kantor di Indonesia, Menkominfo Beri Waktu 3 Bulan

Whats New
Kurangi Sampah Plastik, Indonesia Dapat Pinjaman dari ADB Hampir Rp 8 Triliun,

Kurangi Sampah Plastik, Indonesia Dapat Pinjaman dari ADB Hampir Rp 8 Triliun,

Whats New
Respons Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Tidak Ada Keluhan Gangguan Suplai Bahan Industri

Respons Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Tidak Ada Keluhan Gangguan Suplai Bahan Industri

Whats New
Bertemu Petinggi Nikkei Inc, Menko Airlangga Ungkap Potensi Ekonomi Digital Indonesia

Bertemu Petinggi Nikkei Inc, Menko Airlangga Ungkap Potensi Ekonomi Digital Indonesia

Whats New
Libur Panjang Waisak, Jasa Marga Catat 292.820 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang Waisak, Jasa Marga Catat 292.820 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Mengenal 2 Jenis Bias Psikologis dalam Investasi dan Cara Menghadapinya

Mengenal 2 Jenis Bias Psikologis dalam Investasi dan Cara Menghadapinya

Earn Smart
Target Rasio Utang Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran

Target Rasio Utang Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran

Whats New
Berantas Judi 'Online', Menkominfo Ancam X, Google, hingga Meta Denda Rp 500 Juta

Berantas Judi "Online", Menkominfo Ancam X, Google, hingga Meta Denda Rp 500 Juta

Whats New
Kurangi Emisi GRK, MedcoEnergi Tingkatkan Penggunaan Listrik PLN di Blok Migasnya

Kurangi Emisi GRK, MedcoEnergi Tingkatkan Penggunaan Listrik PLN di Blok Migasnya

Whats New
Kominfo Telah Putus Akses 1,91 Juta Konten Judi 'Online' sejak 2023

Kominfo Telah Putus Akses 1,91 Juta Konten Judi "Online" sejak 2023

Whats New
Elon Musk Sebut AI Bakal Ambil Alih Semua Pekerjaan Manusia

Elon Musk Sebut AI Bakal Ambil Alih Semua Pekerjaan Manusia

Whats New
Tips Bikin CV yang Menarik agar Dilirik HRD

Tips Bikin CV yang Menarik agar Dilirik HRD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com