Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Lewat Insentif, Dirjenbun Bantu Pemilik Varietas Kembangkan Benih Unggul Baru

Kompas.com - 11/10/2022, 13:24 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

Lahan seluas itu, kata Andi juga bisa ditanam bibit kelapa tetapi tidak dapat tumbuh baik karena kesulitan akses benih.

“Mereka tidak tahu harus membeli benih kelapa di mana,” imbuhnya.

Untuk itu, lanjut Andi, akses terhadap benih unggul harus ditingkatkan, salah satunya mempermudah pelepasan varietas benih unggul baru.

Baca juga: 5 Varietas Tanaman Kedelai Unggul di Indonesia, Apa Saja?

Begitu pula sekiranya ada regulasi yang selama ini dirasakan sebagai hambatan perlu ditinjau kembali untuk diharmonisasi demi memenuhi kebutuhan hukum masyarakat.

Setelah itu, sebut Andi, perlu dibuat pedoman umum monitoring.

“Saya yakin dari sekian banyak varietas unggul yang dilepas mungkin 50 persen kebun induknya belum ada. Contohya, kelapa bido yang sudah lama dilepas varietasnya, ternyata sekarang mencari 2.000 benih saja tidak ada. Sayang varietas yang bagus ini jadi tidak banyak dimanfaatkan,” tuturnya.

Sebagai langkah lebih lanjut, Andi meminta Direktorat Perbenihan mengambil alih kebun induk Kelapa Bido.

Permintaan tersebut, khususnya untuk mempermudah pelepasan varietas unggul untuk membangun kebun induk.

“Kalau tidak mampu harus dibantu. Bisa dicarikan bapak angkat, sehingga investasi masuk,” ucap Andi.

Baca juga: Mau Investasi Kripto? Jadilah Investor yang Pintar

Kerja sama dengan Kementerian PUPR

Selain mengembangkan tatanan baru, Andi menjelaskan bahwa pihaknya juga sedang menjajaki kerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR).

Melalui kerja sama tersebut, kedua pihak sepakat membangun kebun bibit. Hal ini juga merupakan salah satu nilai dan tatanan baru Ditjenbun, yaitu kolaborasi. Sebab, semua hal tidak mampu dilaksanakan secara individu.

Andi berharap, Ditjenbun dalam pengembangan benih harus meniru korporasi sehingga benih unggul itu nantinya banyak digunakan.

“Saya tidak mau hanya menandatangani surat pelepasan saja, setelah itu tidak tahu lagi apakah kebun induknya sudah dibangun atau belum, atau bagaimana penggunaanya nanti tidak jelas,” katanya.

Andi mengaku bangga apabila tim pelepasan varietas Ditjenbun bisa menghasilkan benih yang banyak digunakan.

Baca juga: 5 Varietas Bunga Mawar yang Memiliki Karakter Unggul

Untuk mencapai hal tersebut, kata dia, Ditjenbun harus bergerak cepat. Sebab, perkebunan merupakan komoditas ekspor. Apabila lambat, maka akan banyak potensi ekspor yang hilang.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com