Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK: Kondisi Ekonomi Global Layaknya Badai

Kompas.com - 11/10/2022, 18:35 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengibaratkan kondisi ekonomi global saat ini seperti badai.

Ia bahkan menilai badai ini akan berubah menjadi badai yang sempurna (perfect storm) lantaran inflasi, resesi, dan geopolitik terjadi secara bersamaan.

"Kondisi ekonomi global saat ini seperti layaknya badai. Hanya memang banyak yang bertanya apakah ini topan, typhon, atau perfect storm. Nampaknya perfect storm yang akan terjadi probabilitasnya ke depan," ujarnya saat acara Investor Daily Summit 2022 di Jakarta Convention Center, Selasa (11/10/2022).

Baca juga: Rupiah Ditutup Melemah Jadi Rp 15.358 Per Dollar AS

Lebih lanjut dia menjelaskan, saat ini ketiga hal tersebut sudah terjadi sehingga kemungkinan terjadinya perfect storm ke depan semakin kuat.

Saat ini inflasi di beberapa negara maju menjadi yang tertinggi selama 30-40 tahun terakhir menyebabkan banyak negara terancam resesi. Hal itu ditambah dengan ketidakpastian akibat geopolitik sehingga memengaruhi kondisi perekonomian dunia.

"Pertanyaannya adalah berapa lama ini? Itu yang kita katakan tidak bisa dipastikan dan dan tidak bisa diperkirakan tapi tetap ada badai dan kemungkinan perfect storm," ucap Mahendra.

Baca juga: Tingkatkan Kesejahteraan Nelayan Kecil, Ini Langkah KKP


Kendati demikian, OJK selaku regulator jasa keuangan tidak hanya sekadar mencermati, memantau, atau menyesali kondisi ekonomi global tersebut.

Dia bilang, OJK justru akan melakukan koordinasi dengan para pemangku kepentingan agar dapat memitigasi dampak dari perfect storm tersebut ke perekonomian Indonesia.

"Sehingga kita tidak panik dan tidak lengah terhadap risiko-risiko tadi. Tapi setelah itu kita fokus kepada agenda utama bagaimana memperkuat pertumbuhan ekonomi Indonesia," tegasnya.

Baca juga: Rayakan HUT Ke-24, Bank Mandiri Tebar Promo Bunga KPR 2,4 Persen

Meski demikian, perekonomian Indonesia diperkirakan masih akan dalam kondisi yang baik ke depannya, selama Indonesia masih menggunakan kebijakan dengan tepat untuk menjaga ekonomi tetap tumbuh.

Berbagai analis juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih berpotensi tetap tumbuh di atas 5 persen di tahun ini dan 2023 sekalipun akan menghadapi tantangan-tantangan tersebut.

"Inflasi walaupun naik tetap terkendali dengan baik dan kami juga di sektor keuangan akan terus mendukung agenda hilirisasi, peningkatan nilai tambah industri dan untuk menciptakan lapangan kerja dan mencipatakan rantai pasok di dalam negeri bagi berbagai produksi sumber daya alam baik mineral dan pertanian," tuturnya.

Baca juga: Seiring Pertumbuhan Ekonomi Digital, Blibli Dorong Integrasi Omnichannel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com