Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Punya Potensi Digital yang Tinggi, RI Perlu Manfaatkan Momentum Digitalisasi

Kompas.com - 23/10/2022, 19:10 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri II BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, BUMN harus memanfaatkan momentum tren digitalisasi dengan membangun ekosistem digital agar bisa terus berkembang. Apalagi mengingat potensi ekonomi digital Indonesia yang cukup besar yaitu diproyeksikan bisa tumbuh hingga Rp 4.500 triliun pada 2030.

Hal itu diungkapkan dalam acara SOE International Conference: Driving Sustainable and Inclusive Growth di Nusa Dua, Bali. Kegiatan ini bagian dari Trade Investment and Industry Working Group (TIIWG) Road to G20.

Tiko, sapaan akrabnya, mengatakan Kementerian BUMN telah berupaya melakukan digitalisasi di sektor perbankan. Salah satunya dengan melakukan inovasi melalui Livin’ by Mandiri, super app yang tidak hanya untuk transaksi perbankan tetapi juga bisa membeli tiket pesawat, booking hotel, kereta api, dan lain-lain.

Baca juga: BUMN Dinilai Bisa Jadi Kunci Utama Transformasi Keuangan Digital di Suatu Negara

"Indonesia bisa menciptakan ekosistem digital melalui super app. Untuk hal ini, kami boleh dibilang lebih maju dari negara lain,” kata dia dalam keterangan tertulis, Minggu (23/10/2022).

Menurutnya, Indonesia termasuk negara yang cepat dalam melakukan adopsi digital di masa pandemi. Oleh karena itu, pemerintah akan mendorong tren digitalisasi ini ke sektor industri.

“Kami sudah melihat upaya Telkom membangun BTS di daerah terpencil sebagai upaya untuk membuka akses telekomunikasi. Ini merupakan investasi di sektor back end. Hal ini tentunya bertujuan menciptakan ekosistem digital yang semakin merata di seluruh Indonesia,” jelas dia.

Menurut Global Head Technology Media & Telecommunication Boston Consulting Group, Vaishali Rastogi, adaptasi digital meningkat 20-30 persen di masa pandemi. Ini membuktikan perubahan yang masif dari praktek konvensional ke digital.

Baca juga: Luhut: Transformasi Membuat BUMN Tangguh

"Vietnam, Thailand, dan Indonesia jauh lebih maju dalam melakukan adaptasi digital. UMKM sudah melakukan transaksi secara digital dengan menjual barang melalui e-commerce dan juga pembayaran secara digital,” jelasnya dalam kesempatan yang sama.

Ia mengatakan, saat ini yang terpenting dalam melakukan transformasi digital adalah memberikan produk dan layanan yang bisa bermanfaat bagi seluruh masyarakat. Utamanya, bagi pelaku UMKM agar bisnisnya semakin juara di tengah pandemi dan tantangan global.

"Jadi bagaimana teknologi benar-benar dapat memberikan solusi kepada UMKM dan pelanggan. Bisa juga smart city, smart government. Jadi ini merupakan rangkaian layanan, ada layer di atas dan di tengah, di bawah, ini satu kesatuan yang saya sebut platform," jelasnya.

Di sisi lain, Vaishali menekankan pentingnya untuk melakukan kolaborasi antara swasta dan pemerintah dalam mendorong transformasi digital.

Meski demikian, tak perlu terlalu cepat juga untuk menerapkan transformasi digital, sebab yang terpenting adalah hal ini bisa dilakukan secara menyeluruh, termasuk memperkuat infrastruktur yang dibutuhkan.

"Karena di dunia yang mendukung teknologi dan digital ini, kecepatan bukan satu-satunya hal yang penting, tapi juga cara kerja itu penting. Jadi saya juga mendorong pada penguatan layanan, infrastruktur, kemitraan, dan membuat cara kerja yang berbeda agar tidak ketinggalan," papar Vaishali.

Baca juga: Wamen BUMN: Ekosistem Digital Indonesia Lebih Maju dari Negara Lain

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com