Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri ESDM: Fokus RI Bangun Pembangkit Listrik EBT Jadi Kesempatan Baru untuk Pelaku Usaha

Kompas.com - 13/11/2022, 15:18 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah berkomitmen untuk mendongkrak tingkat bauran energi baru terbarukan dalam sektor ketenagalistrikan. Ini dilakukan dengan rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga baru terbarukan secara masif.

Dalam kurun waktur 10 tahun saja, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, pemerintah menargetkan penambahan bauran energi terbarukan sebesar 22 giga watt (GW). Untuk merealisasikan rencana tersebut, diperlukan dana sebesar 15 miliar dollar AS.

"Jadi ini kesempatan baru bagi para pelaku usaha," ujar dia, di hadapan para pengusaha dalam gelaran B20 Summit Indonesia 2022, Minggu (13/11/2022).

Baca juga: PLN Akan Ubah 5.200 PLTD Jadi Pembangkit Listrik EBT

Lebih lanjut Ia bilang, Indonesia memiliki potensi sumber energi ramah lingkungan yang sangat besar sebenarnya. Ini kemudian dapat menjadi potensi investasi pelaku usaha untuk mengembangkan transmisi berbasis energi terbarukan.

"Tentu pemerintah perlu menyediakan kebijakan yang baik dalam rangka menarik investor masuk ke Indonesia," katanya.

Pengembangan energi terbarukan itu menjadi sejalan dengan sembilan prinsip dasar transisi energi yang telah disepakati oleh para negara anggota G20.

Baca juga: Pertamina Targetkan Operasional Pembangkit Listrik EBT Berkapasitas 10 GW pada 2026

Prinsip-prinsip dasar itu meliputi, proses transisi melalui efisiensi energi, ketersediaan teknologi, hingga ketersediaan pembiayaan untuk merealisasikannya.

"Dan juga, anggota G20 sepakat untuk menargetkan net zero emission, ini akan semakin membuat lebih mudah," ucapnya.

Untuk mendongkrak transisi energi, memerlukan anggaran yang besar, yakni sebesar 131 triliun dollar AS secara global. Oleh karenanya, partisipasi dari para pihak terkait sangat diperlukan untuk mengumpulkan suatu dana bersama.

"Dan harus didistribusikan, ke seluruh negara, bukan hanya negara maju, tapi juga negera berkembang, dan negara kurang berkembang," ucap Arifin.

Baca juga: Ini Hambatan Pengembangan Pembangkit Listrik EBT di RI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com