Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai PHK di Perusahaan Startup Digital, Apakah Investor Kehabisan Uang?

Kompas.com - 22/11/2022, 17:12 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Badai pemutusan hubungan kerja (PHK) masih membayangi perusahan-perusahaan starup digital. Banyak perusahaan starup digital bergantung hidup pada investor, yang mana di tengah kondisi ekonomi dunia yang mengarah ke resesi, banyak investor menarik asetnya.

Managing Partner East Ventures Roderick Purwana menilai, hal ini bukan karena investor kehabisan uang dan menarik investasinya di perusahaan starup.

Menurutnya, saat ini pasar Indonesia masih merupakan pasar yang potensial dan pendanaan bukan hanya dari luar negeri saja, tapi juga banyak investasi dari dalam negeri.

“Sepertinya, kalau dibilang kehabisan duit, enggak ya. Karena, kalau dilihat belakangan ini makin banyak investor. Bukan dari lokal saja, tapi juga regional dan global juga melihat ke pasar Indonesia,” ujar Roderick, dalam acara CEO Live Series #1 : Peluang Akselerasi Ekonomi Digital dan Pemulihan Ekonomi Nasional, di Jakarta, Selasa (22/11/2022).

Baca juga: Tutup GrabKitchen, Grab Akui Akan Ada PHK Belasan Karyawan

Roderick mengungkapkan, PHK yang terjadi dilakukan lantaran adanya potensi resesi di masa depan. Sehingga, banyak investor yang lebih bersikap hati-hati dalam memilih investasi di perusahaan starup digital.

“Memang mungkin lebih dikaitkan, apakah ada potensi resesi di masa depan. Dimana cost of capital investor naik dalam 1-2 tahun ini, karena dulunya suku bung hampir nol, jadi rupiah (lebih murah),” lanjut dia.

Baca juga: Kala Gelombang PHK Startup Digital Masih Berlanjut...

 


Dengan kenaikan suku bunga yang terjadi saat ini, investor lebih memikirkan masa depan perusahaan. Apakah akan menghasilkan profit, atau justru sebaliknya.

“Banyak investor berinvestasi di sana sini, sekarang mungkin lebih ketat. Karena, interest-mya naik, maka cost of capital juga naik, sehingga lebih berhati-hati dalam memberikan investasi kepada perusahaan,” lanjut dia.

Dengan pemikiran yang lebih kepada masa depan dan keberlanjutan perusahaan, sehingga banyak perusahaan starup digital sulit mendapatkan dana investasi tambahan. Sehingga perusahaan startup terpaksa mengambil keputusan PHK.

“Dengan itu, mungkin beberapa perusahaan melihat ada potensi untuk lebih sulit mendapatkan dana tambahan untuk kelanjutan bisnis, dan mereka mengambil jalur efisiensi sebagai piliha, sepertinya begitu,” tegas dia.

Baca juga: Penjelasan CEO Ruangguru soal PHK Ratusan Karyawan, Akui Gagal Antisipasi Situasi Ekonomi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com