Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beramai-ramai Mendorong UMKM Masuk Ekosistem Ekonomi Digital

Kompas.com - 24/11/2022, 19:00 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia (MenkopUKM RI) Teten Masduki mengatakan, ekonomi digital bakal mendorong pemulihan ekonomi nasional.

Ia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi digital salah satunya didorong oleh penetrasi UMKM yang masuk ke dalam ekosistem digital.

"Di awal pandemi baru 8 juta UMKM yang terhubung digital. Dalam 2 tahun, jumlah itu tumbuh 153 persen. Oktober tahun ini ada 20,24 juta UMKM sudah terhubung ke ekosistem digital," ujar dia dalam Kompas100 CEO FORUM: Mendorong UMKM dan Ekonomi Kreatif Naik Kelas Melalui Go Digital, Kamis (24/11/2022).

Baca juga: Resesi di Depan Mata, Digitalisasi UMKM Bisa Jadi Obat Mujarab

Ia menargetkan, pada tahun 2023, sebanyak 30 juta UMKM dapat terhubung ke ekosistem digital.

Pihaknya saat ini sedang fokus untuk mendorong UMKM di kota-kota kecil untuk terhubung dalam ekosistem digital.

Teten menjabarkan, menurut survei Google, Temasek, dan Bain, nilai ekonomi digital Indonesia sebesar Rp 416 triliun pada tahun 2021.

"Hari ini ekonomi digital kita 40 persen dari ekonomi digital Asean," ujar dia.

Baca juga: Kemenkop-UKM Bidik 5,8 Juta UMKM Masuk Ekosistem Digital pada 2024

Upaya Tokopedia

Menanggapi hal tersebut, Co-Founder & Vice Chairman Tokopedia Leontinus Alpha Edison mengatakan, sejak awal pihaknya telah membantu UMKM untuk masuk ke dalam ekosistem digital.

Leon mengeklaim, saat ini 90 persen produk di Tokopedia merupakan hasil dari UMKM.

"Kami mempercepat layanan respons pertanyaan, dan update pengiriman barang, juga respons ketika produk bermasalah, refund, dan kirim ulang," ucap dia.

Leon mengungkapkan, saat pandemi inisiatif hyperlocal disebut mendorong peningkatan transaksi UMKM.

Dengan teknologi geotagging, pembeli akan mendapatkan penawaran produk dari lokasi yang paling dekat dari tempat tinggalnya.

"Kami bisa bantu UMKM dan pembeli dengan pengalaman belanja yang cepat, karena lokasi yang dekat," jelas dia.

Baca juga: Sri Mulyani: Digitalisasi UMKM Dorong Peningkatan Transaksi

Upaya Bank DKI

Sedangkan, Direktur Kredit UMK & Syariah Bank DKI Babay Parid Wazdi mengatakan, selain memberikan pembiayaan, pihaknya juga memberikan pembinaan kepada UMKM.

"Saat ini kami telah membina sebanyak 300.000 jakpreneur (UMKM). Pembinaan mulai dari membuat lapiran keuangan kecil-kecilan sampai mengurua izin," kata dia.

Dari pembinaan ini, harapannya UMKM yang naik kelas dapat tersentuh pembiayaan perbankan. Dengan begitu, mereka dapat mengakses pembiayaan yang lebih besar.

Babay mengungkapkan, banyak UMKM yang belum bisa membuat prioritas kebutuhan.

"Belum bisa membedakan kebutuhan bisnis dan kebutuhan keluarga. Ketika ini campur aduk, di situlah kredit macet bermula," jelas dia.

Baca juga: Digitalisasi UMKM dan Pemulihan Ekonomi Nasional

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com