Kemudian, CEO ALAMI Dima Djani menyebut, pandemi Covid-19 mengakselerasi jumlah masyarakat yang ingin membuka usaha, terutama yang ingin mengusung konsep syariah.
Untuk itu, pihaknya juga gencar mengadakan ARQAM Accelerator untuk dapat mempertemukan UMKM dengan investor.
Selain urusan bisnis, ALAMI juga menekankan pentingnya UMKM untuk memperhatikan unsur keberlanjutan dan keterlacakan produknya.
Sebab, saat ini industri global mulai menaruh perhatian dalam hal tersebut.
"Kita juga menambah nilai untuk pasar global agar dilihat, yakni sustainbility.
Dari awal mindset-nya seperti itu harus sudah ada, ESG overlap dengan konsep syariah," jelas dia.
Sedangkan, Kepala Divisi Pengembangan Kapasitas Usaha PNM Dicky Fajrian mengatakan, pihaknya memberikan tiga jenis modal untuk UMKM yakni pembiyaan, pengetahuan, dan sosial.
Pihaknya juga terus mendorong PNM Mekaar yakni program pembiayaan yang dilakukan secara berkelompok untuk ibu-ibu prasejahtera.
"Saat ini jumlah nasabah PNM Mekaar sudah ada di angka 13,3 juta nasabah, itu ibu-ibu semua dan prasejahtera semua," ujar dia.
Dicky bilang, tantangan dalam menjalankan program ini adalah bagaimana melakukan edukasi kepada ibu-ibu prasejahtera.
Untuk dapat mempercepat pelayanan pembiayaan, saat ini PNM terus melakukan pendekatan secara digital kepada nasabah dan mitranya di lapangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.