"Saya pikir pandemi membuat masyarakat jadi fokus pada perlindungan mereka, tapi industri asuransi masih bertumpu pada pertemuan tatap muka, jadi perlu digitalisasi ke depan," jelas dia.
Sementara, Presiden Direktur Zurich Syariah Hilman Simanjuntak menjelaskan, potensi resesi dapat menyebabkan masyarakat mengurangi daa belinya. Pun, hal ini tidak menutup kemungkinan masih akan ada pertumbuhan yang terjadi.
Hilman optimistis, bisnis syariah Zurich masih akan tumbuh dengan melihat prospek jangka panjang.
Baca juga: Ramalan BI soal Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi Tahun Depan
Ia menyoroti besarnya potensi pasar sektor syariah di Indonesia. Meskipun demikian, ia sadar, asuransi umum syariah dibandingkan dengan asuransi konvensional secara perbandingan masih sangat kecil.
"Jadi yang kami lakukan adalah menangkap peluangnya. Potensinya masih besar sekali. Kami fokus untuk menumbuhkan market syariah," ujar dia.
Sebagai informasi, Zurich Syariah pada tahun pertama setelah spin off telah berhasil meningkatkan kontribusi asuransi syariah atau premi sebesar 45 persen.
Baca juga: The Fed Indikasikan Perlambatan Kenaikan Suku Bunga, Rupiah Menguat
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.