Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/12/2022, 17:01 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - SVP Value Creation Alpha JWC Ventures Ricky Chandra mengatakan menekan biaya operasional perusahaan menjadi salah satu faktor startup banyak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Sebab, porsi terbesar biaya operasional perusahaan paling banyak berasal dari gaji karyawan.

Oleh karenanya kata dia, ketika startup ingin merampingkan struktur perusahaan agar kondisi keuangan lebih baik, maka salah satu langkah yang diambil ialah mem-PHK karyawan agar biaya operasionalnya dapat ditekan.

"Karena paling besar itu biasanya opex (operational expenditure/biaya operasional). Opex itu paling besarnya adalah dari gaji," ujarnya kepada wartawan di Hutan Kota Plataran, Jakarta, Jumat (2/12/2022).

Baca juga: Pengembang Kepulauan Widi Sebut Tujuan Lelang Hanya untuk Cari Investor

Selain untuk gaji karyawan, dalam biaya operasional itu ada juga biaya pemasaran yang cukup besar. Namun biaya pemasaran ini tentu tidak dapat terlalu ditekan karena dapat menghambat pertumbuhan bisnis.

Jadi jika perusahaan memilih memangkas biaya pemasaran ketimbang mem-PHK perusahaan, maka akan berakibat target bisnis perusahaan menjadi tidak tercapai.

"Bottomline-nya bisa naik cuma apakah topline-nya bisa sesuai dengan ekspektasi kita? Jadi paling besar pasti yang di opex dan opex itu paling besar itu dari gaji," ucapnya.

Kendati demikian, bukan berarti besaran gaji karyawan startup sangat tinggi. Dia bilang, berdasarkan data Alpha JWC Ventures, perusahaan startup tidak menonjolkan gaji karyawan tetapi lebih menjual nilai perusahaan.

Baca juga: Daftar PHK Massal Startup Bertambah Panjang, Kini Jadi 17 Perusahaan hingga November 2022


Dengan demikian, kata dia, tidak benar jika aksi PHK yang dilakukan startup disebabkan gaji karyawan yang terlalu besar.

"Jadi kalau ditanya apakah gara-gara gaji ini (kinerja startup jadi) ter-block, bukan sih. Jadi bukan gara-gara startup kasih gaji yang terlalu tinggi, bukan," kata dia.

Baca juga: Platform Pesan-Antar Makanan DoorDash Bakal PHK 1.250 Karyawannya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com