Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Sebut Jokowi Minta Jajarannya Antisipasi Persoalan Beras

Kompas.com - 06/12/2022, 20:20 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya untuk mewaspadai dampak ekonomi global ke dalam negeri. Salah satunya terkait persoalan krisis pangan dan energi.

Hal itu disampaikan Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna yang berlangsung di Istana Negara, Selasa (6/12/2022). Sidang itu membahas proyeksi ekonomi 2023, evaluasi pandemi Covid-19, serta antisipasi krisis pangan dan energi dunia.

"Presiden memberikan instruksi dan arahan kepada seluruh anggota kabinet agar waspada dan hati-hati dengan situasi dunia yang tidak baik-baik saja," ungkap Sri Mulyani dalam akun Instagram resminya @smindrawati dikutip Selasa (6/12/2022).

Baca juga: Sri Mulyani: Sukuk Hijau Wujud Asas Manfaat Keuangan Islam

Menurutnya, salah satu yang disoroti Jokowi dalam hal mengantisipasi krisis pangan adalah terkait ketersediaan beras dalam negeri. Dalam hal ini, Kepala Negara meminta jajaran kabinet bekerja sama secara teliti, sinergis, dan tidak terjebak ego sektoral.

"Harus antisipasi masalah pangan terutama beras, dan krisis energi dunia," imbuh bendahara negara itu.

Menurutnya, para menteri diminta bekerja sama menjaga pemulihan ekonomi dengan menjaga konsumsi, menggunakan APBN untuk menjaga daya beli rakyat, hingga membeli produk dalam negeri.

Terkait pertumbuhan ekonomi di 2023 yang ditargetkan mencapai 5,3 persen, kunci untuk mencapainya adalah investasi yang memperkuat ekosistem hilirisasi mineral dan ekspor produk hilirisasi (bukan bahan mentah).

Lewat hilirisasi itu komoditas sumber daya alam, maka akan memperkuat neraca pembayaran dan pendapatan negara, menciptakan kesempatan kerja, serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan.

Baca juga: Soal Rencana Pemerintah Mau Bagi-bagi Rice Cooker, Sri Mulyani: Nanti Kami Diskusikan Dulu...

"Perizinan investasi (juga) harus terus disederhanakan dan dikawal agar mudah dan cepat," tulis Sri Mulyani.

Sebelumnya, saat membuka sidang kabinet, Presiden Jokowi memang meminta jajarannya benar-benar menghitung secara rinci ketersediaan beras di lapangan. Sebab, hal itu berkaitan dengan potensi krisis ekonomi dunia di tahun depan.

"Krisis pangan ini juga hati-hati karena nanti bisa larinya pada masalah sosial, politik. Sehingga utamanya yang berkaitan dengan beras itu betul-betul hitung-hitungannya," ujar Jokowi.

"Jangan sampai perhitungan kita keliru sehingga kita tidak menyiapkan resource, cadangan dan pada suatu titik cadangan kita habis. Dan dilihat oleh pedagang, dan akhirnya harga beras pasti akan naik. Ini supply and demand pasti akan menyimpulkan itu," lanjutnya.

Baca juga: Sri Mulyani Akui Target Pertumbuhan Ekonomi 2023 Sangat Ambisius

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com