Oleh: Inge Shafa Sekarningrum dan Ikko Anata
KOMPAS.com - Dewasa ini, banyak sekali investor yang tergabung untuk berinvestasi saham, emas, properti, reksadana, hingga kripto. Investor yang tergabung pun dari berbagai kalangan, seperti investor pemula generasi Z, hingga orang tua.
Sayangnya, para investor tersebut belum mengerti dan paham betul apa ‘produk’ yang sedang mereka investasikan. Padahal, penting untuk tahu dan memahami sebelum terjun untuk berinvestasi.
Dalam siniar CUAN episode “Jumlah Investor Terus Tumbuh, tetapi Pemahaman Soal Kripto Masih Rendah” mengatakan ada banyak sekali investor yang belum memahami kripto. Episode tersebut dapat diakses melalui dik.si/CUAN_PemahamanKripto.
Menurut State University of New York, kripto adalah mata uang digital, yang merupakan bentuk pembayaran alternatif yang dibuat menggunakan algoritma enkripsi.
Penggunaan teknologi enkripsi berarti bahwa kripto berfungsi baik sebagai mata uang maupun sebagai sistem akuntansi virtual. Untuk menggunakan mata uang kripto, seseorang memerlukan dompet mata uang kripto.
Dompet tersebut dapat berupa perangkat lunak yang merupakan layanan berbasis cloud atau disimpan di komputer atau perangkat seluler. Dompet adalah alat yang digunakan untuk menyimpan kunci enkripsi yang mengonfirmasi identitas seseorang dan menautkan ke mata uang kripto mereka.
Baca juga: 4 Langkah Awal Berinvestasi
Kripto memiliki banyak nama. Bitcoin, Litecoin, dan Ethereum adalah beberapa jenis kripto paling populer saat ini.
Sebelum mengonversi dolar, euro, pound, atau mata uang lainnya menjadi ? (simbol untuk Bitcoin, mata uang kripto paling populer), lebih baik kamu harus memahami apa itu mata uang kripto, apa risiko dalam menggunakan mata uang kripto, dan cara melindungi investasi kripto.
Bitcoin dan sebagian besar mata uang kripto lainnya didukung oleh teknologi yang dikenal sebagai blockchain, yang memelihara catatan transaksi yang tahan terhadap kerusakan dan melacak siapa yang memiliki apa.
Penggunaan blockchain mengatasi masalah yang dihadapi oleh upaya sebelumnya untuk menciptakan mata uang digital murni: mencegah orang membuat salinan kepemilikan mereka dan mencoba membelanjakannya dua kali.
Unit individu kripto dapat disebut sebagai koin atau token, tergantung bagaimana penggunaannya. Beberapa dimaksudkan untuk menjadi unit pertukaran barang dan jasa, yang lain menyimpan nilai, dan beberapa dapat digunakan untuk berpartisipasi dalam program perangkat lunak tertentu seperti game dan produk keuangan.
Beberapa investor beranggapan bahwa kripto seperti bitcoin sebagai mata uang masa depan dan berlomba untuk membelinya sekarang, agar bisa menjualnya saat sudah memiliki banyak peminat.
Baca juga: Ini Kebiasaan Investor Sukses
Beberapa investor lainnya menyukai fakta bahwa kripto menghilangkan bank sentral dari pengelolaan jumlah uang beredar karena seiring waktu, bank-bank cenderung mengurangi nilai uang melalui inflasi.
Sedangkan investor lainnya berpendapat, memilih untuk berinvestasi kripto karena mereka menyukai teknologi blockchain pada kripto, karena terdapat sistem pemrosesan dan pencatatan yang terdesentralisasi dan dapat lebih aman daripada sistem pembayaran tradisional.