Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mirae Asset Proyeksi IHSG Tembus 7.880 pada 2023, Sektor-sektor Saham Ini Jadi Pilihan

Kompas.com - 07/12/2022, 13:42 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia memproyeksi, pada tahun 2023 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan tumbuh pesat. Ini utamanya didukung oleh pertumbuhan laba bersih perusahaan tercatat atau emiten yang tumbuh secara berkelanjutan.

Head of Research Team & Strategist Mirae Asset Sekuritas Hariyanto Wijaya mengatakan, IHSG berpotensi tumbuh mencapai 7.880 atau naik sekitar 11 persen dari posisi November 2022. Proyeksi itu juga didukung oleh preferensi investor global pada pasar saham negara berkembang, termasuk Indonesia.

"Untuk sektornya, kami memiliki sektor consumer non-cyclical dan financial karena masih akan prospektif dan dapat menjadi pilihan tahun depan," ujar dia dalam keterangannya, dikutip Rabu (7/12/2022).

Baca juga: IHSG Sesi I Ditutup Melemah, GOTO, WIKA, dan TINS Top Losers LQ45

Menurutnya, sektor consumer non-cyclicals masih menarik karena margin keuntungan serta laba perusahaan-perusahaan masih dapat meningkat pada 2023. Pertumbuhan kinerja emiten saham di sektor tersebut, merupakan dampak positif dari lebih tingginya harga jual daripada kenaikan harga produk agrikultur, seiring dengan normalisasi sejak Juli lalu.

Tidak jauh berbeda, pertumbuhan laba bersih sektor perbankan juga diproyeksi terus menguat pada 2023. Ini utamanya didukung pertumbuhan pinjaman dan pertumbuhan margin bunga bersih (NIM) yang tinggi tahun depan.

"Selain itu, turunnya beban pencadangan atau beban provisi yang diprediksi terjadi tahun depan juga akan mendukung pertumbuhan laba bersih perbankan," katanya.

Baca juga: Saham GOTO Ambles, Telkomsel: Fluktuasi Nilai Hal yang Wajar


Pertumbuhan kredit perbankan pada tahun depan disebut masih cukup menjanjikan mengingat kebijakan pemerintah dan otoritas moneter masih cukup akomodatif meskipun kenaikan suku bunga diprediksi masih akan berlanjut.

"Kami memprediksi Bank Indonesia masih akan melanjutkan penaikan suku bunga untuk mengendalikan kenaikan inflasi dan nilai tukar dolar AS. Sementara itu, kebijakan makroprudensial dan sektor perbankan masih tetap akomodatif untuk mendukung pertumbuhan kredit perbankan," tutur Senior Economist Mirae Asset Sekuritas, Rully Arya Wisnubroto.

Baca juga: Mengenal Notasi K yang Disematkan di Saham GOTO

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com