Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bulog Salurkan Beras 1,2 Juta Ton untuk Operasi Pasar, Bos Bulog: Terbesar Sepanjang Sejarah

Kompas.com - 22/12/2022, 13:51 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perum Bulog telah menyalurkan beras Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebanyak 1,2 juta ton dalam operasi pasar Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) yang berlangsung secara nonstop sejak Januari 2022 kemarin hingga saat ini.

Direktur Umum Perum Bulog Budi Waseso mengklaim, angka ini merupakah jumlah penyaluran operasi pasar beras terbesar sepanjang sejarah berdirinya Bulog sebagai upaya meredam gejolak harga beras di Tanah Air.

“Angka ini merupakah jumlah penyaluran operasi pasar beras terbesar sepanjang sejarah berdirinya Bulog. Sesuai penugasan negara dan dalam kerangka stabilisasi ekonomi yang lebih luas, Bulog akan terus menggelar operasi pasar secara masif dengan adanya tambahan stok dari beras impor,” kata Budi Waseso dalam siaran resminya, Kamis (22/12/2022).

Baca juga: Petani Sayangkan Keputusan Bulog Impor Beras

Pria yang kerap dipanggil Buwas ini mengatakan, pihaknya sudah mengeluarkan instruksi ke seluruh jajaran bahwa program KPSH harus berjalan lancar sepanjang tahun.

Untuk itu dia meminta masyarakat tidak perlu khawatir, karena Bulog menjamin ketersediaan beras di masyarakat dengan harga terjangkau walau di pasaran ada sedikit kenaikan harga.

“Kami melakukan pemantauan secara terus menerus di tengah situasi sekarang dan kami akan terus membanjiri pasar dengan kekuatan stok CBP saat ini dimana sudah ada tambahan dari beras impor. Penyaluran operasi pasar yang dilakukan Bulog akan terus bertambah jumlahnya sampai dengan akhir tahun," kata Buwas.

Baca juga: Bulog Pastikan Impor Beras Tak Akan Rugikan Petani

Sementara itu terkait importasi yang dilakukan Bulog sebesar 500.000 ton, Buwas memastikan akan memberikan dampak untuk menahan laju kenaikan harga beras. Dengan adanya impor beras dan pasokan CBP terpenuhi, maka harga beras di pasaran dipastikan akan mengalami penurunan.

“Psikologisnya begitu kita datangkan impor ada kepastian barang, dan ketika pasar sudah mengetahui Bulog punya barang maka sangat diyakini harga akan bisa terkendali,” kata Buwas.

Baca juga: Bulog Pastikan 200.000 Ton Beras Impor Masuk ke RI hingga Akhir 2022

Cadangan beras nasional

Kebijakan ini pun, kata dia, semata-mata untuk memperkuat cadangan beras nasional. Tentunya kebijakan yang diambil ini tidak akan mengganggu petani yang baru akan panen 3 bulan lagi pada akhir Februari atau awal Maret nanti karena kebutuhan stok CBP yang ditugaskan kepada Bulog cukup besar sekitar 1 - 1,5 juta ton.

“Disamping beras impor masuk, kami juga masih menyerap beras petani dalam negeri sampai dengan saat ini. Kemudian yang perlu kita perhatikan juga adalah stabilitas harga beras di masyarakat, untuk itu kami akan upayakan semaksimal mungkin pelaksanaan program stabilisasi tersebut tanpa ada unsur kepentingan apapun kecuali kepentingan rakyat, terlebih ditengah situasi seperti sekarang," jelasnya.

Bulog juga terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat maupun daerah guna menjaga harga beras di tingkat konsumen tetap stabil atau tidak mengalami lonjakan.

Kegiatan operasi pasar yang dilakukan sepanjang tahun oleh Bulog ini terbukti efektif menjaga stabilitas harga beras di tingkat konsumen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com