Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Melambung, Subsidi dan Kompensasi Energi Tembus Rp 551,2 Triliun

Kompas.com - 03/01/2023, 20:00 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi anggaran subsidi dan kompensasi energi mencapai Rp 551,2 triliun sepanjang 2022.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, realisasi ini melonjak dari yang sudah dianggarkan pada Perpres Nomor 98 Tahun 2022 sebesar Rp 502,3 triliun.

Realisasi ini bahkan meningkat tiga kali lipat dibandingkan anggaran APBN sebelum direvisi Perpres 98 Tahun 2022 yang hanya sebesar Rp 152,5 triliun.

"Jadi Anda bisa melihat di sini bagaimana APBN melipatgandakan lebih dari tiga kali dari alokasi subsidi dan kompensasi," ujarnya dalam konferensi pers APBN Kita, Selasa (3/1/2023).

Baca juga: Faktor Penyebab 1,4 Juta Liter BBM Bersudsidi Disalahgunakan Sepanjang 2022

Dia menjelaskan, hal ini lantaran adanya kenaikan harga komoditas energi global di periode ini sehingga pemerintah menambah anggaran subsidi dan kompensasi energi agar kenaikan harga energi tidak terlalu dirasakan oleh masyarakat.

"Kenapa? Ya untuk melindungi rakyat dan ekonomi karena kalau seluruh kenaikan komoditas-komoditas itu dibiarkan langsung melonjak tanpa dilindungi dari APBN, pasti masyarakat dan perekonomian akan langsung mengalami pelemahan yang signifikan," jelasnya.

Asumsi harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) dalam APBN 2022 semula sebesar 63 dollar AS per barrel. Lalu karena harga minyak mentah global tembus 126 dollar AS per barrel, pemerintah merevisi asumsi ICP dalam Perpres 98 2022 menjadi 100 dollar AS per barrel.

Namun pada akhir Desember 2022, harga minyak mentah global mengalami penurunan menjadi 83 dollar AS. Meski begitu, rata-rata harga ICP sepanjang 2022 sebesar 97 dollar AS tetap jauh lebih tinggi dari asumsi awal APBN 2022.

Baca juga: Harga BBM Pertamina Turun, Cek Perbandingan dengan BP, Vivo, dan Shell


Dia bilang, dengan bertambahnya alokasi subsidi dan kompensasi energi yang mencapai tiga kali lipat ini, pemerintah dapat menekan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri agar tidak terlalu tinggi.

"Seandainya waktu itu tidak dilakukan adjustment dari sisi belanja kita dengan menaikkan subsidi dan kompensasi, maka kita bisa bayangkan harga minyak harusnya bisa naik empat kali lipat. Sama seperti di Eropa yang mengalami pelemahan ekonomi dahsyat karena mereka harus meng-absorb shock secara langsung dalam bentuk kenaikan harga komoditas," ucapnya.

Dia merincikan, realisasi subsidi dan kompensasi energi yang sebesar Rp 551,2 triliun terdiri dari pembayaran subsidi energi sebesar Rp 171,9 triliun, termasuk subsidi BBM, elpiji, dan listrik serta potensi kompensasi sebesar Rp 379,3 triliun.

Baca juga: Soal Pajak Gaji Rp 5 Juta, Sri Mulyani Jelaskan Penghitungannya

Adapun komponen yang menyumbang pembengkakan subsidi dan kompensasi energi terbesar ialah BBM. Pasalnya, untuk BBM ini awalnya dialokasikan Rp 14,6 triliun dan Rp 252,5 triliun dan tapi ternyata tembus Rp 15,2 triliun dan Rp 307,2 triliun.

"Ini semua yang menerima sebagian besar hampir seluruhnya adalah Pertamina. Pertamina mendapat injeksi hingga Rp 307,2 triliun. Listrik dari pemerintah memberi injeksi tadinya nol menjadi Rp 72,1 triliun ditambah subsidi Rp 56 triliun," ungkapnya.

Dengan demikian, secara total PT Pertamina (Persero) mendapatkan Rp 442 triliun dari subsidi dan kompensasi energi pada APBN 2022 sedangkan PT PLN (Persero) sebesar Rp 126 triliun.

"Tentu ini bukan untuk Pertamina-nya, pada akhirnya yang menikmati masyarakat berupa LPG, pertalite, diesel semua disubsidi mencapai lebih dari Rp 420 triliun lebih. Listrik juga menggambarkan bagaimana masyarakat menikmati dengan tidak ada kenaikan atau dengan kenaikan yang relatif minimal," tukasnya.

Baca juga: Tarif Listrik Non-subsidi Tidak Naik pada Kuartal I-2023

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com