1. Pengusaha Usul "No Work No Pay", Kemenaker: Indonesia Tidak Mengenal Istilah Itu
Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) memastikan bahwa tidak ada penerapan sistem tidak bekerja maka pekerja tidak dibayar (no work no pay) seperti yang diusulkan oleh pengusaha.
Hal ini dikemukakan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (PHI-Jamsos) Kemenaker Indah Anggoro Putri secara virtual dalam agenda penjelasan Perppu Cipta Kerja, Jumat (6/1/2023).
"Negara ini tidak mengenal istilah no work no pay. Kalaupun ada kebijakan atau fleksibilitas jam kerja dan upah, ya itu harus berdasarkan kesepakatan bipartit antara pengusaha dan pekerja," ucap Putri.
Selengkapnya klik di sini.
2. Harga Cabai Melonjak, Mendag: Cabai Sudah Murah, Dulu Sempat Rp 120.000
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan membantah harga kebutuhan pokok khususnya cabai mengalami kenaikan saat memasuki tahun 2023.
"Cabai murah. Iya 27 persen (kenaikan) dari berapa? Jangan salah, dulu Rp120.000 sempat turun Rp20.000, jadi kalau Rp 30.000 naik, 50 persen naiknya. Tapi masih Rp 30.000 gitu, masih jauh," kata Zulkifli di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (6/1/2023).
Zulkifli mengatakan, jika harga cabai meningkat, pemerintah akan memberikan subsidi sebesar 2 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) berupa Bantuan Tidak Terduga (BTT).
"Kalau lebih mahal lagi ya harganya disubsidi oleh pemerintah daerah dari anggaran 2 persen APBD. Biaya tidak terduga itu," ujarnya.
Selengkapnya klik di sini.
3. Banyak SPBU Dijual Pemiliknya, Pertamina: Itu Haknya Pengusaha
Belakangan ini ramai pengusaha menjual Stasiun pengisian bahan bakar (SPBU)-nya. Menurut Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting hal yang dilakukan oleh pengusaha tersebut sah-sah saja.
“Ada yang jual, kan itu haknya pengusahanya,” kata Irto kepada Kompas.com, Jumat (6/1/2023). Namun demikian, Irto membantah kabar yang menyebut bahwa alasan maraknya penjualan SPBU Pertamina karena kalah saing dengan SPBU asing.
“(Penjualan) tapi bukan karena kalah saing dengan SPBU asing dong,” ujar Irto. Irto mengungkapkan, sepanjang tahun 2022 saja, ada tambahan jumlah SPBU baru sebanyak 170 SPBU. Ini menunjukkan bisnis SPBU masih memiliki prospek yang bagus kedepannya.
“Tahun 2022 saja ada tambahan lebih dari 170 SPBU baru. Pertamina menawarkan berbagai keunggulan sebagai Mitra SPBU,” kata Irto.
Ke depannya, Irto memastikan SPBU-SPBU milik Pertamina akan lebih kompetitif. Dia juga mendorong agar SPBU Pertamina bisa menjadi solusi one stop service.
Selengkapnya klik di sini.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.