Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IMF Prediksi Sepertiga Ekonomi Dunia Masuk Resesi, Sri Mulyani: Indonesia Tidak Termasuk

Kompas.com - 08/01/2023, 16:30 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah optimistis perekonomian Indonesia tidak akan masuk ke dalam jurang resesi pada tahun 2023. Optimisme ini disampaikan di tengah dinamika global yang masih bergerak tidak menentu.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pada tahun ini tantangan dari ekonomi global masih luar biasa.

Bahkan, Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) memproyeksi, sepertiga dari perekonomian dunia akan masuk ke dalam jurang resesi.

"Kita tidak termasuk yang sepertiga, Insya Allah kita jaga terus," ujar Sri Mulyani dalam Acara Apresiasi Media, dikutip Minggu (8/1/2023).

Baca juga: Makin Diminati Saat Ada Ancaman Resesi, Harga Emas di 2023 Diprediksi Bakal Naik

Bendahara negara itu melaporkan, hingga penghujung tahun 2022, kondisi perekonomian nasional masih terjaga.

Ini terefleksikan dari realisasi pertumbuhan ekonomi hingga kuartal III mencapai 5,72 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Laju pertumbuhan itu diproyeksi berlanjut hingga periode tiga bulan terakhir tahun 2022. Sri Mulyani berharap, produk domestik bruto (PDB) dapat tetap tumbuh di sekitar 5 persen pada kuartal terakhir tahun lalu.

"Sehingga total 2022 kita bisa tumbuh di atas 5 persen," katanya.

Baca juga: Soal Pajak Gaji Rp 5 Juta, Sri Mulyani Jelaskan Penghitungannya

 


Sri Mulyani menyadari, 2023 menjadi tahun yang penuh tantangan. Namun, pemerintah menatap tahun ini dengan optimisme dan kewaspadaan.

"Dalam situasi agenda politik dalam negeri, situasi geopolitok dunia yang sangat dinamis dan tidak pasti, dan kita harus menjaga seluruh kemajuan dan momentum pemulihan," ucapnya.

Baca juga: Ramalan Buruk IMF: Sepertiga Ekonomi Dunia Bakal Resesi pada 2023

 

Proyeksi IMF 

Sebagaimana diketahui, baru-baru ini IMF memproyeksi, perekonomian global akan mengalami tantangan yang lebih berat pada tahun ini dibanding tahun lalu. Ini disampaikan langsung oleh Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva.

"Kenapa? Karena tiga (negara dan kawasan) perekonomian terbesar, Amerika Serikat, Uni Eropa, dan China mengalami perlambatan secara serentak," ujar dia dilansir dari CNN.

Oleh karenanya, Georgieva bilang, IMF memprediksi hampir dari separuh perekonomian dunia akan mengalami resesi pada tahun ini. Bahkan, kondisi tersebut juga akan dirasakan oleh jutaan orang yang tinggal di negara yang tidak mengalami resesi.

"Kami memproyeksi sepertiga perekonomian dunia akan mengalami resesi. Bahkan, di negara tidak dalam zona resesi, tetap akan dirasakan oleh ratusan juta orang," tuturnya.

Lebih lanjut ia bilang, AS memang berpotensi terhindar dari zona resesi. Namun, kondisi perekonomian yang "suram" semakin terlihat di kawasan Eropa, imbas dari perang Rusia dan Ukraina yang berkepanjangan.

"Separuh dari Uni Eropa akan mengalami resesi," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com