Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawasan Industri Jababeka Punya PLTS Atap Berkapasitas 3,5 MWp

Kompas.com - 13/01/2023, 18:00 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana mengapresiasi pembangungan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap yang dilakukan di Kawasan Industri Jababeka.

Sebanyak delapan tenant yang menggunakan PLTS Atap dengan total kapasitas mencapai 3.521,3 kWp atau sekitar 3,5 MWp. Dadan mengatakan, pihaknya terus mendorong partisipasi pelaku usaha dalam mendukung upaya pencapaian target Net Zero Emission (NZE) pada 2060 melalui program strategis pengembangan PLTS Atap.

"Pengembangan PLTS Atap merupakan program strategis bagi Kementerian ESDM, tidak hanya dari sisi energi, tetapi ingin juga menjadi penggerak dari sisi ekonomi. Kami sedang menyiapkan ekosistem supaya rantai pasok dan pemanfaatannya terjadi di dalam negeri. Ini juga diharapkan dapat menjadi role model bagi kawasan industri lainnya," kata Dadan dalam siaran pers, Jumat (13/1/2023).

Baca juga: SUNterra Dukung Upaya Go Green Perusahaan Plastik lewat Instalasi PLTS Atap

Dadan mengatakan, saat ini Kementerian ESDM melalui Direktorat Jenderal EBTKE tengah melakukan pembahasan revisi Peraturan Menteri Nomor 26 Tahun 2021 yang mengatur pemanfaatan PLTS Atap guna mendorong optimalisasi capaian pemanfaatan PLTS Atap.

"Ke depan, tidak ada batasan kapasitas per pelanggan sepanjang masih tersedia kuota pengembangan PLTS Atap. Ekspor listrik tidak lagi dihitung sebagai pengurang tagihan dan penghapusan biaya kapasitas bagi pelanggan golongan industri,” ungkap dia.

“Selain itu, pelanggan eksisting akan mengikuti aturan baru setelah berakhirnya kontrak atau tercapainya payback period paling lama 10 tahun," tambah Dadan.

Baca juga: Pertamina NRE dan KPI Targetkan Kapasitas PLTS di Area Kilang Capai 10 MWp


PLTS Atap saat ini telah menjadi solusi pemanfaatan energi terbarukan di perkotaan yang lahannya terbatas. Potensi PLTS Atap secara nasional mencapai 32,5 GW dari pelanggan golongan rumah tangga, industri, bisnis, sosial maupun pemerintah, dengan pemanfaatannya baru mencapai sekitar 80 MWp di akhir tahun 2022.

Dadan juga menyampaikan, tren persaingan pasar global saat ini menuntut industri untuk menciptakan produk hijau yang proses produksinya menggunakan sumber EBT. Ekonomi nasional ke depannya akan tumbuh ke arah green economy yang didukung dengan adanya green industry.

Presiden Direktur PT Jababeka Infrastruktur Cahyadi Raharja mengatakan, di Jababeka, terdapat potensi sebanyak 12 tenant yang akan memasang PLTS Atap dengan total kapasitas sekitar 4,7 MWp.

Baca juga: Kementerian ESDM: PLTS Atap Solusi Pemanfaatan Energi Terbarukan di Perkotaan

Dia bilang, PLTS Atap Jababeka adalah komitmen dari Jababeka berkolaborasi dengan satu mitra, yaitu Pertamina lewat Pertamina New Renewable Energy dengan membangun PLTS Atap di dua lantai dengan total kapasitas 230 KWP.

“PLTS Atap yang dibangun merupakan tahap satu yang telah dibangun dan akan masih banyak perkembangan selanjutnya terkait PLTS Atap," ungkap Cahyadi.

Sebagai pengelola kawasan industri dengan luas sekitar 5.600 hektar, Jababeka memiliki potensi untuk turut mengajak dan berkontribusi dalam mengimplementasikan teknologi yang ramah lingkungan.

"Kita harus bersama-sama dengan pengelola kawasan industri, penyedia teknologi dan Pemerintah untuk kolaborasi guna mewujudkan kawasan industri NZE. Mari melalui langkah awal ini kita bersam-sama mewujudkan masa depan kawasan industri berkelanjutan," tegas Cahyadi.

Baca juga: PLN Gandeng Amazon Kembangkan PLTS 210 MW di Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com