Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Naik 21 Persen, Impor RI Sepanjang 2022 Capai 237,52 Miliar Dollar AS

Kompas.com - 16/01/2023, 17:10 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, laju impor Indonesia mencapai 237,52 miliar dollar AS di sepanjang 2022. Realisasi itu naik 21,07 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 196,19 miliar dollar AS.

"Total impor pada periode Januari-Desember 2022 atau sepanjang 2022 mencapai 237,52 miliar dollar AS," ujar Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers, Senin (16/1/2023).

Secara rinci, lanjutnya, kinerja impor RI sepanjang tahun lalu itu mencakup komoditas migas sebesar 197,11 miliar dollar AS, naik 15,50 persen dari 2021 yang sebesar 170,66 miliar dollar AS.

Baca juga: Neraca Perdagangan RI Surplus pada 2022, Tembus 54,46 Miliar Dollar AS

Sementara komoditas nonmigas tercatat sebesar 40,42 miliar dollar AS, tumbuh 58,31 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 25,53 miliar dollar AS.

Adapun pada komoditas nonmigas, porsi impor terbesar yakni mesin/peralatan mekanis dan bagiannya mencapai 31,57 miliar dollar AS, serta mesin/perlengkapan elektrik dan bagiannya mencapai 26,48 miliar dollar AS.

Margo menjelaskan, menurut penggunaannya, impor bahan baku/penolong sepanjang 2022 tercatat sebesar 181,34 miliar dollar AS, tumbuh 23,04 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 147,38 miliar dollar AS. Kontribusinya 76,34 persen dari total impor.

Begitu pula dengan impor barang modal yang tumbuh 26,99 persen menjadi sesar 36,36 35 miliar dollar AS di 2022 dari tahun sebelumnya sebesar 28,63 miliar dollar AS. Adapun kontribusinya 15,31 persen dari total impor.

Baca juga: Mendag Zulhas Pastikan Keran Impor Beras Ditutup Hingga Akhir Januari

Namun, terjadi penurunan 1,74 persen pada impor barang konsumsi yakni menjadi 19,83 miliar dollar AS di 2022 dari sebelumnya di 2021 sebesar 20,18 miliar dollar AS. Serta kontribusinya sebesar 8,35 persen dari total impor.

"Impor bahan/baku penolong yang meningkat cukup tajam itu memberikan indikasi bahwa sektor-sektor domestik itu sepanjang 2022, terutama pada sektor industri, ada peningaktan. Lalu peningkatan pada barang modal juga memberikan indikasi yang baik bagi pereknomian kita," jelas dia.

Berdasarkan negara asal impor nonmigas, BPS mencatat, peningkatan impor tertinggi berasal dari China sebesar 11,42 miliar dollar AS, Jepang 2,47 miliar dollar AS, Thailand 1,76 miliar dollar AS, Brasil 1,29 miliar dollar AS, dan Korea Selatan 1 miliar dollar AS.

Sedangkan penurunan impor nonmigas terdalam yakni dari Ukraina sebesar 927,5 juta dollar AS, Italia 241,8 juta dollar AS, Belarus 192,4 juta dollar AS, Belgia 122,4 juta dollar AS, dan Spanyol 97,8 juta dollar AS.

"Ukraina ini menurun di sepanjang 2022 mencapai 89,11 persen kalau dibandingkan tahun lalu. Komoditas impor yang turun dari Ukriana itu ada serelia, besi dan baja, juga mesin dan peralatan mekanis," pungkas Margo.

Baca juga: Komisi IV DPR Kritik Kinerja Mentan SYL, Mulai dari Impor Beras hingga Data yang Berubah-Ubah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com