Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBR012 Sudah Bisa Dibeli, Cek Tingkat Kuponnya

Kompas.com - 19/01/2023, 21:45 WIB
Yoga Sukmana

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Masa penawaran Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR012 sudah dimulai per hari ini, Kamis (19/1/2023).

Produk Surat Utang Negara (SUN) ritel itu dijual khusus untuk Warga Negara Indonesia (WNI) mulai tanggal 19 Januari sampai 9 Februari 2023.

SBR012 kali ini ditawarkan dalam 2 tipe, yakni SBR012-T2 dan SBR012-T4. Kupon SBR012-T2 memiliki tenor 2 tahun sebesar 6,5 persen per tahun, sementara kupon SBR012-T4 dengan tenor 4 tahun sebesar 6,35 persen per tahun.

Baca juga: Menakar Prospek Investasi Teknologi dalam Digitalisasi Rekam Medis Layanan Kesehatan

Dibandingkan dengan BI 7 Days Reverse Repo Rate yang saat ini di level 5,5 persen, selisih imbal hasilnya 65 basis poin untuk SBR012-T2 dan 0,85 persen untuk SBR012-T4.

Direktur Mandiri Sekuritas Theodora Manik mengatakan, pihaknya kembali dipercaya pemerintah sebagai salah satu mitra distribusi produk investasi SBR seri SBR012.

Mandiri Sekuritas memproyeksikan pasar obligasi Indonesia di tahun 2023 akan lebih cerah. Hal tersebut, didorong oleh tingkat inflasi domestik yang melambat dan terjadinya siklus puncak kenaikan suku bunga.

“Kami mengajak masyarakat untuk membangun investasi menjelang pascapandemi Covid-19,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (19/1/2023).

Baca juga: Mendorong Pengawasan Serius Investasi Crypto Currency


SBR012 menawarkan 3 manfaat utama bagi para investor, yakni imbal hasil yang menarik, investasi yang terjangkau mulai dari Rp 1 juta, serta investasi aman karena dijamin pemerintah.

Selain itu, Theodora menuturkan, berinvestasi di SBR juga berarti memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan ekonomi nasional. Sebab, dana yang terkumpul akan digunakan oleh pemerintah sebagai pemenuhan target APBN tahun 2023.

“Dana SBR012 yang terkumpul akan digunakan untuk program pemerataan pembangunan, pendidikan, dan kesehatan di Indonesia,” tuturnya.

Baca juga: Investasi Emas Fisik Vs Emas Digital, Pilih Mana?

Hal menarik lainnya dari SBR012 adalah kupon yang menggunakan mekanisme mengambang dengan batas minimal (floating with floor). Artinya, kupon bisa naik bila suku bunga acuan naik, tetapi tidak akan turun bila lebih rendah daripada batas minimal.

Kupon SBR012 akan ditinjau setiap 3 bulan sekali mempertimbangkan perubahan suku bunga acuan BI. Tanggal berlakunya kupon baru setelah tinjauan adalah per 11 Mei, 11 Agustus, 11 November, dan 11 Februari setiap tahunnya.

SBR012-T2 akan jatuh tempo pada 10 Februari 2025, sementara SBR012-T4 akan jatuh tempo 10 Februari 2027. Maksimal pembelian SBR012-T2 adalah Rp 5 miliar per investor, sedangkan SBR012-T4 adalah Rp 10 miliar per investor.

“Nilai maksimal itu lebih tinggi dibandingkan dengan SBR011,” kata Theodora.

Baca juga: Cara Investasi Saham untuk Pemula, Tahapan hingga Modal

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: SBR012 Ditawarkan Mulai Hari Ini, Bisa Dibeli Mulai Rp 1 Juta, Kupon 6,35% dan 6,5%

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com