JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Digital BCA atau BCA Digital menargetkan untuk mulai mencetak untung di tahun ini. Untuk mewujudkannya, BCA Digital telah menyiapkan strategi.
Head of Digital Business BCA Digital Edwin Tirta mengatakan, pada awal tahun lalu pihaknya telah melakukan forecast untuk menekan angka kerugian hingga di bawah Rp 100 miliar.
Target itu, akhirnya terlampaui pada 30 Juni 2022 dimana BCA Digital membukukan rugi bersih sebesar Rp 36,21 miliar. Oleh karenanya, dia yakin tahun ini perseroan dapat mencetak profit.
"Tahun ini adalah fokus kita masuk ke BCA Digital yang hijau," ujar Edwin kepada wartawan di Stasiun MRT Blok M, Jakarta, Senin (31/1/2023).
Baca juga: Gandeng MRT Jakarta, BCA Digital Berikan Promo Cashback 100 Persen
Untuk mencapainya, BCA Digital menargetkan penambahan 2 juta nasabah baru dan berupaya agar nasabah-nasabahnya aktif melakukan transaksi atau tidak hanya sekedar menabung.
Untuk itu, sejak awal tahun 2023 BCA Digital aktif melakukan kerja sama dengan berbagai sektor bisnis untuk penerapan layanan bank as a service (BaaS). Hingga kini BCA Digital sudah bekerja sama dengan Institut Teknologi Harapan Bangsa dan MRT Jakarta.
"Strateginya jelas ya, kami pertama akan fokus ke customer bagaimana caranya mendapatkan customer tidak hanya sekedar menabung tapi bisa bertransaksi," ucapnya.
Baca juga: Lewat Kerja Sama Layanan BaaS, BCA Digital Bidik 20.000 Pengguna MRT Jakarta Jadi Nasabah Baru
Selain itu, tahun ini BCA Digital akan memfokuskan bisnis pada penyaluran kredit. Untuk itu, dalam waktu dekat BCA Digital akan meluncurkan suatu produk kredit ke pasar.
Adapun segmen kredit yang akan dibidik ialah segmen ritel. Meski demikian, segmen kredit yang sudah dijalankan di tahun-tahun sebelumnya yaitu joint financing dan channeling masih akan tetap digarap.
"Kami tahun lalu itu secara fokus mungkin terlihat fokus ke funding bisnis, tahun ini akan masuk lebih fokus ke lending bisnis," kata Edwin.
Dia mengungkapkan, tahun ini BCA Digital menargetkan dapat menyalurkan kredit sekitar Rp 6,3 triliun atau naik Rp 3,1 triliun dari penyaluran kredit tahun 2022 yang sebesar Rp 3,2 triliun.
Demikian juga dengan dana pihak ketiga (DPK) yang ditargetkan dapat naik Rp 5 triliun menjadi sekitar Rp 11 triliun dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 6,8 triliun.
Baca juga: Dirut BCA Digital: Percuma Nasabah Banyak tapi Saldonya Rp 0
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.