KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan data produksi beras telah sesuai dan membantah isu data produksi beras yang surplus tidak valid karena masih ada impor beras.
Hal tersebut diungkapkannya secara usai mencocokkan data dari BPS dengan data dari Sistem Informasi Standing Crop (SISCrop) milik Kementan serta laporan Gubernur dan Kepala Divisi dari 17 provinsi di Indonesia.
“Hari ini saya coba melakukan apa ya sinkronisasi antara data satelit dan data standing crop yang ada dan ternyata data standing crop kita dengan data dari BPS oke,” kata Syahrul dikutip dari Antara, Rabu (1/2/2023).
Syahrul menegaskan bahwa data dari Badan Pusat Statistik (BPS) merupakan rujukan utama dari Kementan dan semua pihak, sesuai petunjuk Presiden serta ketentuan aturan yang ada.
Baca juga: Gaji Kepala Desa Vs Lurah PNS, Mana Lebih Tinggi?
Namun, pihaknya tetap mengumpulkan data melalui SISCrop sebagai data cadangan dan hasilnya sinkron dengan data dari BPS.
“Tata laporan masih kita pakai, jadi jangan satu sistem mudah-mudahan tidak ada error tapi dalam kehidupan modern sekarang ini kalau ada orang todak percaya digital itu kan terlalu juga ya," ujar Syahrul.
"Tetapi tidak berarti data yang ada (tidak valid), jajaran BPS ada dimana-mana di seluruh Indonesia itu harus kita manfaatkan,” tegas politikus Partai Nasdem ini
Ia pun mengingatkan agar semua pihak menghargai jerih payah para petani yang telah bersusah payah dalam memproduksi beras.
Baca juga: Sering Dikira Merek Asing, Siapa Pemilik Holland Bakery Sebenarnya?
“Masalah beras kita tidak boleh main-main lah, tetapi tolong hargai juga ya jerih payah semua petani yang ada.," beber Syahrul.
"Tentu saja kita harus berterima kasih, mereka berpanas-panas dengan segala macam keringat yang dimiliki, produksinya harus kita hargai,” tuturnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.