Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Merger dengan BTN Syariah, Ini Kata Bos BSI

Kompas.com - 02/02/2023, 11:40 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI akan merger dengan Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN Syariah.

Upaya merger ini merupakan perintah dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ingin menggabungkan seluruh bank syariah milik Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), yaitu Bank BRI Syariah, Bank Syariah Mandiri, Bank BNI Syariah, dan BTN Syariah.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengungkapkan, mulanya dia ingin menggabungkan keempat bank syariah milik Himbara itu sekaligus. Namun upaya tersebut terhalang karena BTN Syariah masih menyatu dengan perusahaan induknya.

Baca juga: Laba Bersih BSI 2022 Capai Rp 4,26 Triliun, Dirut: Dampak Positif Merger

Oleh karenanya, pada tahun 2021, BSI hanya terbentuk dari merger tiga bank syariah Himbara tanpa BTN Syariah agar tidak mengganggu proses penggabungan tiga Badan Usaha Syariah (BUS) milik Himbara itu.

"Sekarang PR-nya masih susah yang itu. Kami melihat bahwa untuk menggabungkan UUS itu tidak semudah menggabungkan BUS karena UUS itu masih campur kan dengan bank induknya," ujarnya saat paparan kinerja BSI 2022, Rabu (1/2/2023).

Untuk itu dia menyarankan agar BTN Syariah dapat melakukan spin-off terlebih dahulu dengan BTN sebagai perusahaan induk sebelum merger dengan BSI.

"Barangkali (BTN Syariah) dengan BTN spin off dulu. Kemudian mereka rapi-rapiin. Nah setelah itu baru kita lihat lagi kemungkinannya mau gimana," jelasnya.

Kendati demikian, hingga saat ini skema merger BSI dan BTN Syariah masih belum diputuskan oleh para pemegang saham.

"Mau gimana skemanya nanti kita tunggu. Nanti Sesuai dengan perkembangan lebih lanjut," kata Hery.

Sebagai informasi, pemerintah melalui Kementerian BUMN tengah mendorong integrasi antara BSI dengan UUS BTN atau BTN Syariah.

Baca juga: Mudah, Begini Cara Buka Rekening BSI Online Tanpa ke Bank

Dilansir dari Kontan.co.id, langkah tersebut dilakukan untuk memperkuat ekosistem layanan perbankan syariah di Tanah Air dan sekaligus untuk memenuhi amanat Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah serta Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 59 Tahun 2020 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pemisahan UUS.

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, lewat konsolidasi itu, BSI bisa memperbesar dan memperkuat posisinya dari sisi kapitalisasi pasar.

Dengan begitu, ekonomi syariah menjadi salah satu faktor utama dan bukan sekadar alternatif pemacu pertumbuhan ekonomi nasional, termasuk dalam pengembangan segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

"Dengan konsolidasi, asetnya menjadi lebih besar lagi. BSI pun dapat menjadi bank syariah yang lebih modern dan dapat memenuhi kebutuhan generasi milenial. Bank ini diharapkan bisa mengakuisisi costumer baru secara lebih cepat karena jangkauan pasarnya sudah lebih luas," kata Tiko dalam keterangan resminya dikutip Senin (13/6/2022).

Baca juga: Simak Ide-ide Usaha yang Tetap Cuan dari Bos BSI meski Terjadi Resesi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

Whats New
IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com