Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Sudah Punya 111 Kawasan Industri, Totalnya 108 Ribu Hektare

Kompas.com - 03/02/2023, 20:44 WIB
Nur Jamal Shaid

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI) mencatat sampai saat ini terdapat 111 kawasan industri yang dikembangkan dan dikelola baik oleh BUMN maupun pihak swasta. Sebaran kawasan industri tersebut setara dengan luasan 108.563,20 hektar (ha).

Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal HKI Sanny Iskandar menjelaskan, sampai akhir periode tahun 2022 jumlah area kawasan industri yang terserap oleh industri manufaktur tercatat seluas 519,38 ha.

Realisasi tersebut menurun dari penyerapan lahan selama tahun 2021 yang mencapai 627,22 ha.

Baca juga: Bos Food Station Optimis Harga Beras Medium Bisa Ditekan di Bawah Rp 9.000 per Kg

"Ada sedikit penurunan dari tahun 2021 ke 2022. Ini bergantung dengan jenis industrinya juga," ungkap Sanny dikutip dari Kontan.co.id, Jumat (3/2/2023). 

Sanny juga memaparkan terkait jenis industri apa saja yang tercatat menyerap lahan kawasan industri selama tahun 2022.

Merujuk data yang dimiliki oleh Kementerian Investasi/BKPM, realisasi investasi mencapai Rp 1.207,2 triliun dengan rincian PMA sebesar Rp 654,4 triliun (54,2 persen) dan PMDN Rp 552,8 triliun (45,8 persen).

"Hal tersebut tentu terbagi ke dalam beberapa sektor, antara lain Industri logam dasar, barang logam bukan mesin dan peralatannya serta pertambangan, transportasi, gudang dan telekomunikasi, Kawasan Industri dan perkantoran, industri kimia dan farmasi," paparnya.

Baca juga: RI Jadi Tuan Rumah WWF Ke-10, Luhut: Ini Langkah Baik

Dia menjelaskan, seiring dengan meningkatnya investasi di bidang transformasi digital membuat serapan lahan kawasan industri juga banyak yang datang dari industri tersebut, seperti perusahaan data center.

Selain itu, lahan kawasan industri juga banyak diserap oleh industri pergudangan dan logistik. Kondisi ini didorong oleh melonjaknya transaksi secara online, sehingga kebutuhan akan jasa logistik dan pergudangan pun kian meningkat.

HKI juga melihat bahwa sejak beberapa tahun terakhir investasi industri pertambangan di luar Pulau Jawa semakin berkembang.

Kondisi ini membuat para pengembang kawasan industri mulai beralih ke luar Pulau Jawa, dengan demikian akan terjadi pemerataan industri dan pertumbuhan ekonomi yang tidak hanya bertumpu di Pulau Jawa.

Baca juga: Pegadaian Buka Lowongan Kerja hingga 11 Februari 2023, Simak Kualifikasinya

Tren investasi kawasan industri ke depan

HKI menilai iklim investasi di kawasan industri Indonesia akan dipengaruhi oleh tren industri dari waktu ke waktu. Menurut Sanny, setidaknya ada dua jenis industri yang pertumbuhannya cukup pesat dan berpotensi akan terus bertumbuh pesat ke depannya di Indonesia.

Pertama, industri yang berhubungan dengan transformasi digital dan berteknologi tinggi. Kedua,industri yang menerapkan ekonomi sirkular dengan transisi energi bersih.

"Penggunaan energi baru terbarukan sekarang sudah jadi tren. Ini mungkin gak terkait langsung dengan urusan penyerapan tenaga kerja. Namun lebih ramah lingkungan, bagaimana suatu industri itu dibangun dengan proses yang lebih environmental friendly," pungkasnya.

Baca juga: Ekonom UI Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 5,19 Persen di 2022

Sanny juga berharap memasuki tahun politik 2024 setiap pihak tetap memperhatikan masalah keamanan yang menjadi prioritas para pelaku usaha agar iklim investasi bisa berjalan dengan kondusif. (Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "HKI: Indonesia Sudah Memiliki 111 Kawasan Industri"

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketentuan Cuti Melahirkan ASN akan Diperbarui, Termasuk bagi ASN Pria

Ketentuan Cuti Melahirkan ASN akan Diperbarui, Termasuk bagi ASN Pria

Whats New
THR Lebaran 2024: Cara Menghitung, Kriteria Penerima, hingga Sanksi

THR Lebaran 2024: Cara Menghitung, Kriteria Penerima, hingga Sanksi

Work Smart
Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Spend Smart
Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Whats New
Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Whats New
IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Whats New
Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Whats New
Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Whats New
Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Whats New
Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Whats New
Ini 4 Perusahaan Terindikasi 'Fraud' Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Ini 4 Perusahaan Terindikasi "Fraud" Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Whats New
[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan 'Fraud' 4 Debitor LPEI

[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan "Fraud" 4 Debitor LPEI

Whats New
Bos Bulog: Harga Beras Akan Sulit Kembali ke Titik Semula Seperti Setahun Lalu...

Bos Bulog: Harga Beras Akan Sulit Kembali ke Titik Semula Seperti Setahun Lalu...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com