Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rincian Harga Beras Hari Ini di Beberapa Wilayah di Indonesia

Kompas.com - 06/02/2023, 13:00 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga beras mengalami kenaikan sejak sepekan terakhir, mulai dari awal bulan Februari 2023 hingga hari ini, Senin (6/2/2023).

Dikutip dari situs resmi hargapangan.id, secara nasional rata-rata harga beras di semua wilayah dibanderol Rp 12.000 per kilogram (kg). Posisi ini naik dari awal bulan yakni 11.900 per kg.

Adapun jenis beras kualitas bawah I dibanderol Rp 10.950 per kg, naik dibandingkan pada awal Februari 2023, sebesar Rp 10.850 per kg.

Untuk jenis beras kualitas bawah II harga juga mengalami kenaikan dari Rp 10.700 menjadi Rp 10.750 per kg.

Untuk kualitas medium I harga menjadi Rp 12.050 per kg, dibandingkan awal bulan ini sebesar Rp 11.950 per kg.

Untuk beras kualitas medium II juga mengalami kenaikan dari Rp 11.650 per kg, menjadi Rp 11.750 per kg.

Untuk beras kualitas super I dihargai Rp 13.250 per kg, atau naik dari awal bulan ini Rp 13.100 per kg.

Pun demikian dengan beras kualitas super II yang dibanderol Rp 12.900 per kg, dari sebelumnya Rp 12.800 per kg.

Baca juga: Harga Beras Masih Mahal, Pedagang Pasar: Ini Salahnya Bulog

Harga beras di berbagai provinsi

Adapun rincian harga beras di beberapa provinsi dan kota besar di Indonesia, di antaranya Kalimantan Tengah harga beras mencapai Rp 17.050 per kg, di Kalimantan Selatan Rp 15.550 per kg.

Di Sumatera Barat harga beras mencapai Rp 15.100 per kg, di Riau harga beras dibanderol Rp 14.250 per kg, dan di Sumatera Utara harga beras per kg sebesar Rp 12.700.

Sementara itu, di DKI Jakarta harga beras mencapai Rp 14.350 per kg, di Jawa Timur mencapai Rp 12.200 per kg, dan di Jawa Barat terpantau harga beras Rp 12.300 per kg.

Sementara itu, di Papua harga beras mencapai 13.500 per kg, Maluku Utara Rp 13.800 per kg, dan Gorontalo Rp 12.200 per kg.

Baca juga: Sudah Impor hingga Operasi Pasar, Kenapa Harga Beras Masih Mahal?

 

Pedagang ambil untung besar

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan, kenaikan harga beras terjadi karena beras yang dipasok oleh Bulog ke pasar tradisional adalah beras dengan kualitas premium atau maksimum butir patah 15 persen.

Zulhas bilang, harga beras Bulog yang dijual oleh pedagang adalah diatas Rp 10.000 per kg. Padahal, harga beras Bulog dilepas seharga Rp 8.300 per kg, dimana seharusnya pedagang menjual Rp 9.540 per kg.

"Jadi beras yang dikeluarkan Bulog itu kan harganya Rp 8.300 per kg, harusnya sampai ke pasar itu Rp 9.540 per kg. Ada keuntungan yang di tengah sama pengecer, tapi kadang-kadang diambil besar, karena berasnya bagus, dijual premium," kata Zulhas, seperti diberitakan Kompas.com Minggu (5/2/2023).

Buwas endus oknum jual beras Bulog ke pedagang

Sementara Direktur Perum Bulog Budi Waseso atau Buwas mengendus adanya oknum yang menjual beras Bulog kepada pedagang dengan harga mahal.

Oknum tersebut disinyalir merupakan pedagang beras atau pegawai Bulog, yang dengan sengaja menghalangi pedagang mengambil langsung dari Bulog.

"Sebenarnya saya sudah menerima laporan intelijen terkait hal ini, Inilah pentingnya menelusuri downline beras impor untuk memastikan konsumen dikenakan HET untuk beras medium. Komitmen pedagang dalam hal ini menjadi penting," kata Buwas di Cipinang akhir pekan lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

Whats New
Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Whats New
10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

Spend Smart
Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Spend Smart
Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Whats New
Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Whats New
Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Whats New
Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Earn Smart
Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Earn Smart
Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com