Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produksi Alat Berat Nasional Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah

Kompas.com - 13/02/2023, 18:18 WIB
Yoga Sukmana

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Produksi alat berat nasional di sepanjang 2022 tercatat sebanyak 8.826 unit atau tumbuh 30,9 persen dibandingkan 2021 sebesar 6.740 unit. Produksi alat berat di 2022 ini mencetak rekor tertinggi sejak 1999 di mana pada kala itu produksi baru di 726 unit dalam setahun.

Di sepanjang tahun lalu, produksi Hydraulic Excavator paling mendominasi sebanyak 7.458 unit atau naik 21,6 persen secara tahunan atau year on year (YoY). Kemudian diikuti produksi Bulldozer sebanyak 908 unit, lalu Dump Truck 339 unit, dan Motor Grader sebanyak 121 unit.

Meski mencetak produksi alat berat tertinggi sepanjang sejarah, sejatinya pencapaian ini belum seperti yang diproyeksikan Himpunan Industri Alat Berat Indonesia (Hinabi) sebelumnya.

Baca juga: Luhut Rayu Pengusaha Australia untuk Wujudkan Cita-cita RI Jadi Raja Produsen Baterai Kendaraan Listrik

Di tahun lalu, Hinabi menargetkan produksi alat berat sebanyak 10.000 unit. Ketua Umum Hinabi, Jamalludin menyampaikan salah satu kendala yang dihadapi pelaku usaha ialah ketersediaan material. Pasalnya saat ini sebagian material untuk memproduksi alat berat masih diimpor.

“Di tahun lalu sebenarnya permintaan (alat berat) dari semua industri meningkat, tetapi ada keterbatasan material. Ditambah lagi kuota impor juga sangat terbatas,” jelasnya kepada Kontan.co.id Minggu (12/2/2023).

Namun sayang, Jamalludin tidak bisa memerinci perihal persoalan ini. Dia bilang soal pembatasan kuota impor material ini berada di ranah pemerintah.

“Itu Kementerian Perindustrian yang paham,” balasnya singkat.

Baca juga: Tolak Revisi PP 109/2012, Gappri Minta Pemerintah Jaga Iklim Usaha Industri Hasil Tembakau


Terlepas dari persoalan itu, Jamalludin menegaskan, pihaknya melihat prospek bisnis alat berat masih prospektif di sepanjang tahun ini. Dia bilang, geliat bisnis di sektor pertambangan masih tinggi sehingga permintaan masih cukup besar.

“Sektor pertambangan masih cukup besar di samping itu juga pemenuhan 2022 yang belum optimal sehingga berdampak pada permintaan 2023,” jelasnya.

Menimbang hal tersebut, Jamalludin tetap optimistis memasang target produksi alat berat sebanyak 10.000 unit atau kapasitas penuh produksi Hinabi di sepanjang 2023. (Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo)

Baca juga: DPR RI Pilih Filianingsih Hendarta Jadi Deputi Gubernur BI

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Tertinggi Sepanjang Sejarah, Produksi Alat Berat Tembus 8.000 Unit pada 2022

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com