JAKARTA, KOMPAS.com - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dikabarkan akan dimasuki investor asal Uni Emirat Arab (UEA) yakni Emirates dan Etihad Airways.
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih belum membicarakan terkait hal tersebut.
"Belum karena kita lagi menghitung," ujarnya setelah acara BSI Global Islamic Finance Summit 2023, Rabu (15/2/2023).
Baca juga: Bos Garuda Indonesia Keberatan jika Biaya Penerbangan Haji Dipangkas Lagi
Menurut dia, saat ini kondisi keuangan Garuda Indonesia masih mencukupi sehingga diperkirakan tahun ini maskapai pelat merah itu masih belum membutuhkan pendanaan.
"Garuda sekarang cash-nya rich banget. Jadi jangka pendek ini Garuda belum membutuhkan pendanaan dulu," ucapnya.
Oleh karenanya, Kementerian BUMN masih akan memantau kinerja Garuda Indonesia di paruh pertama tahun 2023.
"Jadi kita pelan-pelan lah kita lihat kinerjanya Garuda Semester I ini Insya Allah sudah positif. Nanti kita lihat setelah itu. Tapi (saat ini) belum ada pembicaraan itu," jelasnya.
Kabar maskapai Timur Tengah yang akan menjadi investor Garuda Indonesia ini mencuat setelah diungkapkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir usai rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, Jakarta, Senin (4/7/2022).
"Salah satunya, bisa Emirates, bisa Etihad yang akan menjadi bagian daripada logistik ekosistem udara kita. Tapi belum putus, kan kemarin baru persentasi," kata Erick.
Erick menekankan investor yang nantinya akan bekerja sama sebagai partner strategis dengan Garuda Indonesia harus memiliki nilai tambah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.