JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menargetkan 150.000 unit motor listrik bisa terjual di tahun ini. Apalagi, subsidi motor listrik Rp 7 juta akan segera diberlakukan pada Maret 2022.
“Harusnya naik (penjualan), logikannya kan gitu. Tahun ini kalau motornya ya 100.000-150.000 unit lah mudah-mudahan bisa. Kan kalau masyarakat sudah nyobain kan berasa hematnya, gampangnya,” kata Arifin di Kementerian ESDM, Jumat (24/2/2023).
Arifin mengungkapkan, motor baru harus memiliki nilai lokal konten atau Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang besar. Pun demikian dengan motor konversi yang juga harus memiliki nilai lokal konten yang banyak.
Baca juga: DEN Sebut Subsidi Motor Listrik Rp 7 Juta Sudah Pas, Harga Jadi Terjangkau
“Bengkelnya saja masih bengkel lokal, yang harus kita miliki itu adalah komponen-komponen baterai, ada banyak material-material yang khusus, dan diupayakan supaya bisa dikuasai,” jelasnya.
“Ini nanti kita kerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Tapi, industri lainnya juga harusnya bisa bikin komponen juga,” ungkap dia.
Sementara itu, untuk subsidi mobil listrik berupa pemotongan pajak menjadi 1 persen dinilai sudah cukup, dan belum ada rencana penambahan insentif. Arifin menilai, hal ini karena kebanyakan pengguna mobil listrik adalah orang kaya.
“(Insentif mobil listrik) sementara itu dulu, kalau punya mobil listrik kan, berarti banyak duitnya. Kita sama, dengan Thailand lah supaya bisa cepat pakai monil listrik dan industrinya bisa dibangun di sini,” ujarnya.
Baca juga: Tak Berlaku Untuk Orang Kaya, Ini Syarat Penerima Subsidi Motor Listrik
Sementara itu, mekanisme untuk penyaluran subsidi yang akan diberikan, masih dalam pembahasan. Pembahasan mekanisme subsidi untuk motor listrik baru ada di Kementerian Perindustrian, dan untuk motor konversi ada di Kementerian ESDM.
“Implementasi subsidi motor listrik, bulan Maret, jangan lewat lagi. Nanti mekanismenya akan dibikin, kalau motor konversi ada di Kementerian ESDM, dan kalau motor listrik baru di Kemenperin,” lanjut dia.
Arifin mencontohkan, jika 120 juta motor listrik sudah beroperasi sekaligus menggantikan motor BBM, maka diperkirakan akan menghemat 600.000 barrel minyak mentah per hari dengan asumsi penggunaan BBM 1 liter.
“Ini belum dari transportasi lainnya, seperti mobil, kapal laut, dan sebagainya. Kapal laut juga kita akan mengarah ke bahan bakar yang lebih ramah lingkungan, dan di beberapa negara seperti Skandinavia sudah menerapkan Kapal Ferry menggunakan baterai,” lanjut Arifin.
“Kita barangkali dari BBM ganti ke LNG dulu, yang mana ini juga akan mengurangi potensi tumpahan minyak saat loading, yang merusak lingkungan,” tegasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.