Per akhir 2022, aset bank BNI tercatat sebesar Rp 1.029 triliun atau menduduki bank terbesar urutan keempat di Indonesia secara aset.
Bank BRI saat ini adalah bank BUMN terbesar di Indonesia dari sisi nasabah sekaligus bank terbesar di Tanah Air kedua dari sisi aset. Aset BRI per akhir 2022 tercatat sebesar Rp 1.865 triliun.
BRI sudah berdiri sejak tahun 1895 di Purwokerto Jawa Tengah oleh pribumi Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden.
Setelah merdeka, pemerintah kemudian mengubah namanya menjadi BRI. Lalu pada 1960, pemerintah meleburkan BKTN dan NHH ke BRI. Saham pemerintah di BRI saat ini adalah 53,19 persen.
Kini, BRI mendapatkan saham Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani dari pemerintah, guna membentuk holding bank BUMN ultra mikro. Di BEI, kode emiten dari BRI adalah BBRI.
Bank Mandiri adalah bank terbesar di Indonesia dari sisi aset yakni sebesar Rp 1.992,6 triliun. Saham yang dikuasai pemerintah di bank berlogo pita kuning ini sebesar 52 persen.
Bank ini merupakan hasil merger dari 4 bank milik pemerintah pada tahun 1999 yang meliputi Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia, dan Bank Pembangunan Indonesia.
Pada awalnya, fokus bisnis Bank Mandiri adalah pada kredit korporasi serta ekspor impor. Namun kini, bank berkode emiten BMRI ini bisnisnya meluas hingga KPR, KUR, dan sebagainya.
BTN adalah bank BUMN paling kecil dibanding 3 bank pelat merah lainnya, baik dari sisi aset, pasar, dan jumlah nasabahnya. Kode emiten BTN adalah BBTN dengan total aset Rp 381 triliun.
Pada awal berdiri, Bank BTN khusus ditujukan untuk pembiayaan perumahan rakyat, sesuai dengan namanya, Bank Tabungan Negara. Pemerintah menguasai 60 persen saham di Bank BTN.
Jika ditelusuri sejarahnya, Bank BTN bermula dari Postspaarbank (bank tabungan pos) di Batavia tahun 1897 atau saat era Hindia Belanda. Ketika tiba zaman Jepang pada 1942, bank diganti dengan Tyokin Kyoku atau Chokinkyoku.
Baca juga: Peran BUMN dalam Perekonomian Nasional
Selain keempat bank BUMN tersebut, ada pula Bank Syariah Indonesia (BSI). Namun kepemilikan pemerintah melalui BSI tidak secara lansung, melainkan melalui Bank Mandiri dan bank BUMN lainnya.
Artinya, BSI sejatinya bukanlah bank milik pemerintah, namun tergolong anak perusahaan BUMN, dalam hal ini Bank Mandiri sebagai pemegang saham mayoritas.
Sementara pemegang saham lainnya di BSI adalah Bank BNI sebesar 24,85 persen, BRI 17,25 persen, dan sisanya dimiliki publik melalui pasar modal dengan kode emiten BRIS.
Pada awalnya, Bank BSI adalah hasil merger dari 3 bank syariah milik Bank BUMN di Indonesia yang meliputi Bank BNI Syariah, Bank Mandiri Syariah, dan BRI Syariah.
Bank ini diresmikan pada 1 Februari 2021. Sebagai gabungan bank syariah milik bank BUMN, menjadikan BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia.
Itulah sederet bank BUMN, di mana bank BUMN di Indonesia saat ini berjumlah 4 perusahaan perbankan. Bank BUMN adalah salah satu penggerak ekonomi nasional yang sangat signifikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.