Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Irvan Permana
Praktisi Brand

Praktisi Brand, Komunikasi dan Omnichannel

Merek, Konsumen, dan Teknologi

Kompas.com - 27/02/2023, 10:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

TAK bisa dipungkiri, teknologi sudah menjadi bagian dari keseharian konsumen Indonesia. Peran telepon pintar semakin mendominasi, mulai dari bangun tidur, beraktivitas, dalam perjalanan, saat rekreasi, bertemu teman, bersama keluarga sampai dengan sesaat sebelum tidur.

Jika dulu ada istilah “24 hours branding”. Konsumen selalu berhubungan atau dikelilingi dengan merek dalam kesehariannya. Sekarang istilahnya sudah berganti menjadi “24 hours connecting”. Konsumen “always on” hampir tidak ada jeda.

Pertanyaannya, jika konsumen selalu terhubung, mereknya jadi kemana? Merek masih tetap ada, tetapi sekarang hubungan yang dibangun menjadi semakin kompleks.

Baca juga: Sering Dikira Merek Asing, Siapa Pemilik Holland Bakery Sebenarnya?

Merek “dipaksa” untuk selalu hadir kapanpun, di manapun. Merek hadir melalui saluran baru yang dipakai oleh konsumen untuk berinteraksi, baik offline maupun online. Garis batas seolah menjadi hilang dengan peran teknologi karena konsumen mempunyai akses tanpa batas.

Konsumen dan Teknologi

Adaptasi dan kebiasaan konsumen sudah bergeser dan berubah, akses yang semakin terbuka dengan adanya internet dan telepon pintar membuat semua orang terus belajar hal baru dan mengimplementasikannya. Aplikasi berbasis teknologi, media sosial, chatGPT, midJourney, web 3.0, artificial intelligence, virtual reality, dan sebagainya, menjadi semakin berkembang karena kolaborasi teknologi sehingga menjadikan teknologi lebih murah dan lebih mudah diakses.

Konsumen di Indonesia sudah dan akan terus mengadopsi teknologi, mereka menjadi semakin pintar. Hal itu menjadikan tantangan tersendiri bagi para pemilik merek untuk terus beradaptasi dan memberikan solusi atas kepintaran konsumen.

Sudah sering terjadi di mana dengan akses teknologi konsumen tidak jadi membeli karena menemukan barang sejenis yang lebih baik. Sentimen positif atau negatif terhadap merek menjadi penting karena konsumen menjadikan media sosial sebagai media bagi mereka untuk berinteraksi.

Konsumen mempunyai wadah untuk mengemukakan pendapat, melakukan review, mengajukan keluhan, memberikan pujian sampai dengan menyatakan kepuasaan mereka tanpa batas.

Merek di Persimpangan

Garis batas seolah menghilang dengan hadirnya peran teknologi, hubungan konsumen dengan merek menjadi dua arah. Konsumen memegang kendali dan semakin mempunyai peran penting dalam menentukan merek mana yang cocok dengan mereka.

Saat konsumen berkunjung dan berinteraksi langsung dengan merek di toko, di saat yang sama konsumen juga mencari informasi secara online. Saat konsumen berselancar secara online, di saat yang sama konsumen juga ingin diyakinkan terhadap kualitas barang yang akan mereka beli dengan berusaha mencari review ataupun berkunjung ke toko untuk melihat, memegang dan mencoba barangnya.

Belum lagi saat konsumen membandingkan promo, seringkali yang terjadi adalah konsumen melihat barang di toko tetapi membeli lewat online karena adanya benefit lain, seperti cash back, promosi bank, pengumpulan point rewards, dan sebagainya.

Baca juga: Disentil Jokowi Soal Perlindungan Konsumen, OJK Bakal Benahi Market Conduct sampai Pelayanan

O2O menjadi kesatuan yang tidak terpisahkan. Pertanyaannya, apakah kehadiran merek di e-commerce dianggap cukup dan sanggup bersaing dengan jutaan penjual lainnya yang menawarkan hal yang sama? Apakah keberadaan toko fisik saja dianggap cukup dan berharap konsumen datang kembali ke toko?

Bagaimana dengan kebiasaan konsumen melakukan dan mencari review merek, apa yang perlu dilakukan? Sudah sampai di mana kesiapan merek Anda menjawab perubahaan-perubahan yang terjadi?

Intinya yang membeli berubah, merek juga harus menyesuaikan cara pandang, jangan ngotot dengan pandangan dan ego pribadi sebagai pemilik merek.

Membangun Interaksi Merek, Konsumen dan Teknologi

Sudah saatnya pemilik merek melakukan pergeseran dan perubahan terkait dengan konsumen dan teknologi. Mulailah untuk memanfaatkan teknologi untuk menyapa konsumen, ubahlah cara pandang dan terus bergerak mengikuti perubahan kebiasaan konsumen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pulihkan Bisnis, Investree Bakal Ganti Manajemen hingga Tagih Utang Peminjam

Pulihkan Bisnis, Investree Bakal Ganti Manajemen hingga Tagih Utang Peminjam

Whats New
Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Work Smart
APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

BrandzView
Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Whats New
Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana 'Buyback' Saham

Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana "Buyback" Saham

Whats New
Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Whats New
IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com