Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Baut, Tesla Tarik Hampir 3.500 Model Y

Kompas.com - 06/03/2023, 07:07 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNN

NEW YORK, KOMPAS.com - Perusahaan mobil listrik Tesla menarik kembali 3.470 mobil Model Y 2022-2023 karena baut di rangka sandaran kursi baris kedua tidak terpasang dengan benar.

Jumlah tersebt mencakup sebanyak 4 persen mobil yang telah beredar di pasaran.

National Highway Traffic Administration (Administrasi Lalu Lintas Jalan Raya Nasional) Amerika Serikat mengatakan, baut yang kendur dapat menyebabkan sabuk pengaman tidak berfungsi dengan baik saat terjadi tabrakan.

Baca juga: Elon Musk Kembali Jadi Orang Terkaya Dunia berkat Lonjakan Saham Tesla

"Dapat meningkatkan risiko cedera bagi penumpang yang duduk di posisi duduk baris kedua yang terpengaruh," ujar dia, dikutip dari CNN, Senin (6/3/2023).

Pada Tesla Model Y, rangka sandaran kursi sisi pengemudi dan penumpang baris kedua dikencangkan dengan empat baut per sandaran kursi.

Namun, selama produksi untuk mobil Model Y tertentu, satu atau lebih baut yang menahan rangka sandaran kursi ke rangka kursi bawah kemungkinan belum disesuaikan dengan spesifikasi.

Pemilik dapat mengetahui apakah mobil mereka mengalami gangguan ini dengan melihat apakah rangka kursi belakang baris kedua tidak terlipat dengan benar. Atau jika longgar, bagian ini akan bergetar saat dikendarai.

Tesla menemukan lima klaim garansi terkait baut tersebut sejak Desember lalu. Namun, pihaknya tidak mengetahui adanya cedera atau kematian akibat hal tersebut.

Seorang pengemudi di Fremont, California menemukan baut sandaran kursi yang rusak pada Desember lalu.

Hal ini memicu penyelidikan Tesla dan penilaian risiko yang berakhir pada 17 Februari. Penentuan penarikan dilakukan pada hari yang sama.

Selanjutnya, Tesla akan memeriksa baut dan mengencangkannya. Jika perlu pengencanan itu akan dilakukan secara gratis dan surat pemberitahuan pemilik akan segera dikirimkan.

Sebelumnya, Tesla menarik sebanyak 363.000 kendaraan dengan perangkat lunak bantuan pengemudi Full Self Driving karena risiko keselamatan.

Penarikan itu menjadi pukulan keras bagi bisnis pembuat mobil listrik tersebut.

Baca juga: Godok Subsidi Kendaraan Listrik, Menko Airlangga: Presiden Tak Ingin Kalah dari Thailand

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com