Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 2023 Sebesar 5 Persen, Anggaran Militer Rp 3.437 Triliun

Kompas.com - 06/03/2023, 12:41 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNN

BEIJING, KOMPAS.com - China secera resmi menetapkan target petumbuhan ekonomi tahun 2023 sebesar 5 persen. China berusaha menghidupkan kembali ekonomi setelah satu tahun mengalami pertumbuhan yang lemah ketika penanganan pandemi.

Seiring dengan itu, Negeri Tirai Bambu ini juga dikabarkan meningkatkan anggaran militer sebesar 7,2 persen menjadi 224 miliar dollar AS. atau sekitar Rp 3.437,2 triliun (kurs Rp 15.300 per dollar AS).

Dua terget tersebut dipaparkan dalam pertemuan tahunan Kongres Rakyat Nasional (NPC) pada Minggu (5/3/2023).

Baca juga: Optimisme Ekonomi China Dorong Kenaikan Harga Minyak Dunia

Perdana Menteri Li Keqiang menuturkan, ekonomi China sedang dalam proses pemulihan yang stabil.

"Menunjukkan potensi dan momentum yang besar untuk pertumbuhan lebih lanjut," ujar dia dikutip dari CNN, Senin (6/3/2023).

Kenaikan anggaran militer ini terjadi selama dua tahun berturut-turut. Tahun lalu, pertumbuhan pengeluaran militer tercatat sebesar 7 persen dan melampaui target jadi 7,1 persen tahun lalu.

Meskipun demikian, angka tersebut tetap jauh di bawah ekspansi dua digit pada tahun-tahun sebelumnya.

“Angkatan bersenjata harus mengintensifkan pelatihan dan kesiapsiagaan militer secara menyeluruh, mengembangkan panduan strategis militer baru, mencurahkan energi yang lebih besar untuk pelatihan dalam kondisi pertempuran dan melakukan upaya terkoordinasi dengan baik untuk memperkuat kerja militer di semua arah dan wilayah,” ujar Li.

Di sisi lain, target pendapatan domestik bruto (PDB) dan anggaran militer jadi pos yang paling ketat diawasi. Hal ini terutama lantaran China baru saja keluar dari kebijakan nol Covid-19 yang menguras ekonominya.

Sebelumnya, pada tahun 2022 PDB China meningkat hanya 3 persen. Angka tersebut meleset dari target resmi sebesar 5,5 persen. Pertumbuhan ekonomi ini jadi yang terendah sejak tahun 1976.

Meskipun demikian, Moody's Investors Service memproyeksikan pertumbuhan China akan menjadi 5 persen pada tahun 2023 dan 2024.

Bukan tanpa halangan, ekonomi global justru banyak diproyeksikan akan melemat pada tahun ini karena kenaikan suku bunga dan perang Rusia-Ukraina.

Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan pada bulan Januari, pertumbuhan global akan melambat dari 3,4 persen pada 2022 menjadi 2,9 persen pada 2023.

Baca juga: Kurangi Ketergantungan dari China, RI Bakal Bangun Pabrik Panel Surya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com