Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wall Street Ditutup Mayoritas Merah, Saham-saham Sektor Keuangan di AS Tertekan

Kompas.com - 16/03/2023, 07:10 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


NEW YORK, KOMPAS.com – Bursa saham AS atau Wall Street ditutup mayorits merah pada penutupan perdagangan Rabu (13/3/2023) waktu setempat. Pergerakan saham di Wall Street dibayangi oleh kekhawatiran akan krisis perbankan yang semakin menyebar.

Index Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 0,87 persen, dan S&P 500 melemah 0,73 persen. Sementara itu, index acuan saham teknologi Nasdaq naik tipis 0,05 persen.

Beberapa saham yang menekan S&P antara lain, dampak Silicon Valley Bank pada perusahaan jasa keuangan First Republic. First Republic melemah dalam tiga hari berturut-turut, dan terakhir ditutup turun 21,37 persen. Sementara itu dua perusahaan energi Steel Dynamics dan Halliburton ambles masing-masing 12,5 persen dan 9 persen.

Baca juga: INTP, BBYB, dan SMGR Merosot Lebih dari 6 Persen, IHSG Berakhir Merah

Indeks Dow dibebani oleh penurunan saham JP Morgan sebesar 4,7 persen, Boeing yang melemah 4,3 persen, dan Chevron yang turun 4,3 persen. Semetara itu, yang mendukung pergerakan Nasdaq, antara lain, saham Sirius XM yang naik 3,7 persen, Netflix menguat 3 persen, dan Zoom bertambah 2,9 persen.

Mengutip CNBC, kekhawatiran krisis perbankan saat ini telah menyebar ke Eropa menekan pasar yang lebih luas. Indeks FTSE 100 Indeks (London) jatuh 3,8 persen pada akhir perdagangan, dan Xetra Dax (Frankfurt) ambles 3,2 persen.

Indeks bursa AS kembali menguat pada perdagangan sore menyusul pengumuman dari Bank Central Swiss yang akan menginjeksi modal dan likuiditas kepada bank terbesar kedua di Swiss, Credit Suisse.

Sebelumnya, investor khawatir jika Saudi National Bank, investor terbesar Credit Suisse, tidak akan menginjeksi modal lagi karena dalam beberapa tahun terakhir, Credit Suisse terus dilanda berbagai skandal.

Baca juga: Silicon Valley Bank Bangkrut, Startup RI Bakal Sulit Cari Pendanaan Luar Negeri

Saudi National Bank menyebut di awal pekan ini, bahwa pihaknya menemukan ‘masalah’ dalam laporan keuangan Credit Suisse di tahun 2021, dan 2022. Atas kabar ini, saham Credit Suisse ambles hampir 14 persen pada perdagangan Rabu.

Dalam beberapa hari terakhir, krisis di sektor keuangan berpusat di sekitar bank-bank yang berada di daerah, usai runtuhnya Silicon Valley Bank dan Signature Bank. Keduanya merupakan korban dari manajemen yang buruk dalam menghadapi delapan kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve dalam 12 bulan terakhir.

“Perhatian beralih ke bank-bank besar pada hari Rabu. Kami melihat gejolak bank yang dimulai di Silicon Valley, itu benar-benar menyebar ke seluruh dunia,” kata Edward Moya, analis pasar senior di Oanda.

“Pasar menyadari saat ini beberapa bank dalam masalah karena banyak model profitabilitas mereka didasarkan pada, sebagian besar, suku bunga nol,” lanjut Moya.

Saham bank besar AS turun terseret sentimen Credit Suisse dan beberapa kasus di sektor perbankan Eropa. Citigroup ambruk 5,4 persen, sementara Wells Fargo dan Goldman Sachs masing-masing kehilangan lebih dari 3 persen.

“Ada begitu banyak informasi untuk dicerna. Investor (sedang) berebut posisi di sekitarnya,” kata Dan Eye, kepala investasi di Fort Pitt Capital Group.

Baca juga: Pantau Kasus Silicon Valley Bank, Sri Mulyani Jaga agar Masyarakat Tak Khawatir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian ATR/BPN Bidik Target Reforma Agraria Tercapai Tahun Ini

Kementerian ATR/BPN Bidik Target Reforma Agraria Tercapai Tahun Ini

Whats New
BRI Bakal Ambil Langkah Hukum soal Konten Ajakan Tarik Uang dari Bank

BRI Bakal Ambil Langkah Hukum soal Konten Ajakan Tarik Uang dari Bank

Whats New
Soal Uang Hilang di Tabungan, Ekonom Sebut Perbankan Punya Pengawasan Ketat

Soal Uang Hilang di Tabungan, Ekonom Sebut Perbankan Punya Pengawasan Ketat

Whats New
PetroChina Dinilai Konsisten Tingkatkan Kompetensi Perajin Batik dan Dorong Literasi di Jambi

PetroChina Dinilai Konsisten Tingkatkan Kompetensi Perajin Batik dan Dorong Literasi di Jambi

Whats New
Wamen BUMN: Emas Bukan Aset 'Sunset'

Wamen BUMN: Emas Bukan Aset "Sunset"

Whats New
Peleburan 7 BUMN Karya Ditargetkan Rampung September 2024

Peleburan 7 BUMN Karya Ditargetkan Rampung September 2024

Whats New
Relaksasi Harga Gula Akan Berakhir, Pengusaha Ritel Berharap Stok Terjamin

Relaksasi Harga Gula Akan Berakhir, Pengusaha Ritel Berharap Stok Terjamin

Whats New
Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen

Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen

Whats New
Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com