JAKARTA, KOMPAS.com - Runtuhnya Silicon Valley Bank (SVB), bank terbesar ke-16 di Amerika Serikat tidak berdampak pada sistem keuangan Indonesia. Namun, kerapuhan Silicon Valley Bank ini tentu menjadi pembelajaran bagi sektor perbankan.
Secara umum, penyebab Silicon Valley Bank bangkrut berkaitan dengan tiga peristiwa, yaitu kebijakan The Fed (Bank Sentral Amerika Serikat) dalam menaikkan suku bunga secara agresif, krisis modal yang dialami SVB, dan aksi bank run.
Bangkrutnya Bank yang dikenal sebagai pemberi pinjaman terhadap perusahaan rintisan (Startup) ini menjadi sorotan pemerintah Indonesia termasuk Presiden Joko Widodo dan para menteri di sektor keuangan.
Presiden Jokowi mengatakan, kasus Silicon Valley Bank bangkrut ini tidak terduga. Menurut dia, ketidakpastian kondisi ekonomi global memunculkan risiko yang sulit diprediksi.
Baca juga: Pelajaran Kebangkrutan Silicon Valley Bank
“Ketidakpastian global juga memunculkan risiko-risiko yang sulit diprediksi, yang sulit kita hitung. Semuanya harus bekerja keras untuk menghindarkan negara kita dari ancaman-ancaman dan risiko-risiko global yang ada," kata Jokowi di Istora GBK, Jakarta, Rabu (15/3/2023).
Jokowi mengatakan, kepanikan mulai terjadi akibat satu bank yang bangkrut. Ia menyebutkan, Indonesia juga berhati-hati setelah peristiwa tersebut.
“Semua negara sekarang ini menunggu efek dominonya akan kemana. Oleh sebab itu, kita hati-hati," tegas Jokowi.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan akan memonitor perkembangan Silicon Valley Bank (SVB) berserta dampaknya ke Indonesia.
"(Penutupan SVB) telah menimbulkan guncangan yang sangat signifikan dari sisi kepercayaan deposan di AS," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa, Selasa (14/3/2023).
Sri Mulyani memastikan terus memantau perkembangan kasus tersebut. Sebab, kata dia, dalam kondisi yang tidak rasional, khususnya terkait kekhawatiran masyarakat, berpotensi menjadi sentimen tersendiri.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.