Dunia usaha dan bisnis jelas merupakan dunia yang penuh dinamika. Hukum universal ekonomi berlaku di sini, yaitu di mana ada gula, ada semut. Di mana ada potensi cuan, maka pelaku wirausaha berkumpul dan mengusahakannya.
Serbuan produk dan komoditas impor akan terus ada, sehingga penguatan kapasitas dan kompetensi kewirausahaan lokal wajib menjadi arus utama.
Hari ini, teknologi digital telah melaju dengan demikian cepatnya. Artinya, dalam genggaman seorang konsumen, ribuan jenis produk dapat dipilih, lokal, nasional ataupun internasional.
Atau meminjam kata pepatah, mati satu tumbuh seribu. Luring ditutup, daring dapat membuka dan membelah diri dengan demikian cepat.
Sehingga pada isu perlindungan UMKM, perlu terus didalami akar permasalahannya, sehingga obat yang tepat dapat diberikan.
Sangat disadari bahwa tidak mudah membangun usaha dari nol, menemukan ide komoditas, mencoba mempoduksi, mencoba menawarkan dan memastikan kelanggengannya.
Banyak pelaku usaha yang sangat rentan gagal dan gulung tikar di tengah jalan. Maka perhatian penuh dan upaya pendampingan menjadi krusial.
Jika ini diarahkan untuk melindungi dan selanjutnya mengembangkan UMKM lokal, maka tentunya diperlukan langkah konsisten yang berkelanjutan.
Pengembangan UMKM lokal jangan hanya berhenti sebatas jargon belaka. Program ini perlu dilakukan secara serius dan memiliki filosofi yang benar dalam langkahnya.
Seyoginya ini bukan sekadar program memastikan usaha yang dibangun agar tidak rugi. Maka upaya penyelematan dan pengembangan UMKM lokal, sejatinya adalah upaya membangun manusia-manusia dengan karakter ’baru’.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.