Pengembangan UMKM dalam hal ini upaya menciptakan manusia dengan kelas dan karakter tertentu, yaitu manusia wirausaha.
Manusia wirausaha (Zuhri, 2016), adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dari padanya dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan keberhasilannya.
Atau definisi lain, wirausaha adalah individu-individu yang berorientasi pada tindakan, dan bermotivasi tinggi yang mengambil risiko dalam mengejar tujuannya.
Artinya, jelas bahwa wirausaha adalah mahluk yang ’berbeda’ dengan manusia pada umumnya. Mereka punya karakteristik khusus yang tidak dimiliki orang lain.
Schumpeter dalam (Wibowo, 2011) menyatakan bahwa wirausaha adalah the Man of Action. Mereka memiliki sejumlah ciri seperti dinamis, bersedia menabrak batas normal/keseimbangan, cenderung melakukan hal-hal yang baru/berbeda, individunya cenderung aktif dan banyak energi, memiliki kecenderungan memimpin dan senang menggabungkan berbagai hal menjadi kombinasi baru.
Nah, inilah sejatinya kurikulum inti pendidikan kewirausahaan, yaitu menciptakan tenaga wirausaha dengan profil khusus yang dinamis ini. Membangun sikap dan karakter jelas tidak mudah, namun bukan juga tidak mungkin.
Artinya kesulitan untuk melakukan ini, jangan dijadikan alasan untuk menghindari aksi yang mulia ini.
Ketika Thrifting ini banyak dilakukan oleh generasi muda sebagai aktivitas kewirausahaan mereka, maka inilah momentum terbaik untuk memberikan pendidikan kepada mereka terkait usaha apa yang sebaiknya dilakukan, legal dan berpotensi cuan.
Ketika Thrifting dianggap kurang adil, maka inilah momentum terbaik untuk membekali generasi muda dengan sejumlah instrumen yang mampu membantu mereka menemukan ide bisnis baru, model bisnis baru dan lain-lain.
Sejumlah tools khusus dapat diperkenalkan seperti Business Model Navigator, Design Thinking, Business Model Canvas dll, sehingga daya analisa pelaku usaha semakin tajam untuk menemukan peluang bisnis terbaik bagi mereka.
Inilah momentum untuk membangun pendidikan karakter kewirausahaan bagi generasi muda, melalui sinergi beragam pihak yang berkepentingan seperti sekolah, perguruan tinggi, pelaku usaha, praktisi pendidikan kewirausahaan dll.
Perhatian pemerintah terhadap ekosistem thrifting ini layak diapresiasi. Artinya ada perhatian khusus terhadap dunia usaha/wirausaha secara umum dan perlindungan UMKM secara umum.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.