Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Dunia Turun 1 Persen Didorong Kekhawatiran Krisis Sektor Perbankan

Kompas.com - 25/03/2023, 10:10 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak mentah dunia turun sekitar 1 persen pada akhir perdagangan Jumat (24/3/2023) waktu setempat atau Sabtu pagi WIB, melanjutkan pelemahan hari sebelumnya yang juga menyusut sekitar 1 persen.

Harga minyak dunia jatuh di tengah penurunan saham perbankan Eropa, dan usai Menteri Energi AS Jennifer Granholm menyatakan pengisian ulang cadangan minyak strategis (strategic petroleum reserve/SPR) mungkin memakan waktu beberapa tahun, alias tak perlu terburu-buru.

Mengutip CNBC, harga minyak mentah Brent turun 1,3 persen atau 95 sen AS menjadi sebesar 74,96 dollar AS per barrel. Sementara harga minyak mentah Intermediate West Texas Intermediate (WTI) AS turun 1,1 persen atau 74 sen AS menjadi di level 69,22 dollar AS per barrel.

Baca juga: Simak Promo Minyak Goreng di Indomaret dan Alfamart

Kedua patokan harga minyak dunia itu bahkan sempat anjlok 4 persen di awal sesi perdagangan kemarin. Pergerakan harga minyak dipengaruhi kekhawatiran pasar tentang kemungkinan krisis perbankan bakal memicu resesi dan berdampak pada permintaan bahan bakar.

"Kita mengikuti tantangan ekonomi makro, dan ada korelasi yang baru ditemukan (antara harga minyak) dengan ekuitas,” ujar John Kilduff, Partner di Again Capital.

Saham perbankan di bursa Eropa terpantau merosot pada perdagangan kemarin, utamanya saham Deutsche Bank dan UBS Group yang paling terpukul. Hal ini tak lepas dari kekhawatiran investor terhadap kondisi kesehatan sektor perbankan.

Terlebih, sebelumnya beberapa bank AS dinyatakan kolaps, salah satunya Silicon Valley Bank (SVB). Sementara itu, Credit Suisse, bank terbesar kedua di Swiss, mengalami krisis karena investor utamanya enggan menyuntikan dana kembali.

Baca juga: Marak Pungli Bea Cukai ke Pengusaha Jepang Bikin Soeharto Naik Pitam

Di sisi lain, penguatan indeks dollar AS sebesar 0,6 persen terhadap mata uang lainnya, juga telah memicu penurunan harga minyak. Lantaran kenaikan dollar AS akan membuat harga minyak mentah menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Sementara itu, pernyataan Menteri Energi AS Jennifer Granholm yang tidak akan terburu-buru melakukan pengisian ulang cadangan minyak strategis, telah menambah kekhawatiran tentang potensi kelebihan pasokan di pasar minyak.

Meski begitu, ekspetasi permintaan yang kuat dari China telah membatasi penurunan lebih dalam terhadap harga minyak. Goldman Sachs, perusahaan perbankan investasi, menyebut permintaan China terus melonjak dengan mencapai 16 juta barrel per hari.

China diperkirakan menyumbang sekitar 40 persen dari peningkatan permintaan minyak dunia tahun ini didorong pemulihan ekonomi negara tersebut setelah dicabutnya penguncian ketat akibat Covid-19.

Baca juga: Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kecepatan KCJB Bisa Ngebut 350 Km/jam, Luhut: Jakarta-Bandung 1 Jam

Kecepatan KCJB Bisa Ngebut 350 Km/jam, Luhut: Jakarta-Bandung 1 Jam

Whats New
Pemerintah Minta Publik Tak Berprasangka Buruk soal Ekspor Pasir Laut

Pemerintah Minta Publik Tak Berprasangka Buruk soal Ekspor Pasir Laut

Whats New
Hobi Pengusaha RI, Taruh Uang di Singapura, Lalu Investasikan ke Sini

Hobi Pengusaha RI, Taruh Uang di Singapura, Lalu Investasikan ke Sini

Whats New
Kata Bahlil, IKN Lanjut Terus, Kecuali Pengganti Jokowi Tidak Sejalan

Kata Bahlil, IKN Lanjut Terus, Kecuali Pengganti Jokowi Tidak Sejalan

Whats New
Perum Damri dan PPD Resmi Merger

Perum Damri dan PPD Resmi Merger

Whats New
Honest Financial: Transaksi Pakai Kartu Kredit Tanpa Nomor Aman dari Serangan Siber

Honest Financial: Transaksi Pakai Kartu Kredit Tanpa Nomor Aman dari Serangan Siber

Whats New
Meski Ibu Kota Negara Pindah, Pembangunan Kawasan MRT Jakarta Tetap Berlanjut

Meski Ibu Kota Negara Pindah, Pembangunan Kawasan MRT Jakarta Tetap Berlanjut

Whats New
Genjot Pembangunan IKN, Pemerintah Ajak Pengembang Perumahan Ikut Berinvestasi

Genjot Pembangunan IKN, Pemerintah Ajak Pengembang Perumahan Ikut Berinvestasi

Whats New
Pemerintah Janji Percepat Pembangunan 250 SPBU untuk Nelayan

Pemerintah Janji Percepat Pembangunan 250 SPBU untuk Nelayan

Whats New
Kualitas Udara di Berbagai Kota Memburuk, Pemerintah Diminta Lakukan Langkah-langkah Ini

Kualitas Udara di Berbagai Kota Memburuk, Pemerintah Diminta Lakukan Langkah-langkah Ini

Whats New
Profil TaniFund, Pinjol yang Disebut 'Angkat Tangan' Atasi Gagal Bayar

Profil TaniFund, Pinjol yang Disebut "Angkat Tangan" Atasi Gagal Bayar

Whats New
Survei Populix: Tingkat 'Live Streaming Shopping' Terus Meningkat

Survei Populix: Tingkat "Live Streaming Shopping" Terus Meningkat

Whats New
Masyarakat Indonesia Disebut Mulai Meninggalkan Uang Tunai, Apa Buktinya?

Masyarakat Indonesia Disebut Mulai Meninggalkan Uang Tunai, Apa Buktinya?

Whats New
Menteri KKP: Eksplorasi Sedimentasi Laut Tak Ganggu Nelayan

Menteri KKP: Eksplorasi Sedimentasi Laut Tak Ganggu Nelayan

Whats New
Kronologi Gagal Bayar TaniFund Sebelum Disebut 'Angkat Tangan'

Kronologi Gagal Bayar TaniFund Sebelum Disebut "Angkat Tangan"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com