JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut B. Pandjaitan mengatakan,keputusan impor KRL bekas masih belum diputuskan.
Malah hari ini (31/3/2023), dirinya kembali melakukan rapat bersama dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk menentukan keputusan impor KRL bekas tersebut.
"Kita buat keputusan (soal impor KRL bekas). Pokoknya satu kunci, presiden (Jokowi) beri instruksi semua ada efisiensi," kata dia di Jakarta, Jumat (31/3/2023).
Baca juga: Alasan Impor KRL Bekas, Bos KAI: Harga Jauh Lebih Murah dari yang Baru
Wacana impor KRL bekas ini dilakukan oleh PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) lantaran kereta yang digunakan selama ini mulai usang.
"Kalau memang bisa dipakai ya kita pakai. Kalau bisa dibuat dalam negeri, dibuat dalam negeri," lanjut Luhut.
Ditemui dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Risal Wassal enggan berkomentar lebih terkait impor KRL bekas ini,
Menurutnya, Kemenhub tinggal menunggu keputusan rapat antara Menko Marves dengan BPKP.
"Menko (Marves) yang rapat, saya tidak ikut rapat. No comment. Kita tunggu hasil audit BPKP boleh tidak diimpor," ujar Risal.
Baca juga: Polemik Impor KRL Bekas dan Mencuatnya Opsi Retrofit
Pemberitaan sebelumnya, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menunggu hasil kajian dari BPKP terkait keputusan impor KRL bekas dari Jepang.
"Kami KCI dan KAI masih menunggu hasil review dari BPKP," ujar Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI bersama PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA dan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) pada Senin (27/3/2023).
Dia menjelaskan, terakhir hasil rapat di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi pada 6 Maret lalu, proses impor KRL bekas dalam tahap review oleh BPKP.
Pada pekan lalu, BPKP dan KCI telah melakukan peninjauan ke Jepang untuk bertemu dengan JR East dan melihat kondisi KRL yang akan diimpor oleh KCI.
Hasil kunjungan inilah yang akan menjadi bahan laporan BPKP ke Kemenko Marves untuk mempertimbangkan keputusan impor KRL bekas dari Jepang.
Baca juga: Kata PT KAI soal Impor KRL Bekas: Pelayanan Harus Kami Jaga
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.