Industri Makanan dan Minuman Diproyeksi Tumbuh 5-7 Persen pada 2023

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Putu Juli Ardika mengatakan pertumbuhan industri makanan dan minuman (Mamin) diproyeksi tumbuh 5-7 persen hingga akhir 2023.

"Kalau prediksi beliau (Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia) percaya untuk Industri Mamin ini bisa tumbuh antara 5-7 persen," kata Putu di Gedung Kemenperin, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (11/4/2023).

Putu memprediksi, pertumbuhan industri makanan dan minuman tahun ini hampir sama seperti saat pandemi Covid-19.

Baca juga: Kemenperin Gandeng Gapmmi Boyong 31 Perusahaan Mamin Tampil di Hannover Messe 2023

Namun, kata dia, berdasarkan Indeks Kepercayaan Industri (IKI), para pelaku usaha makanan dan minuman optimistis industri akan terus tumbuh dan berada dalam tren ekspansif.

"Kalau di kita kepercayaan industri berdasarkan IKI untuk makanan dan minuman menyatakan bahwa sangat optimis, akan ekspansi dalam 6 bulan ke depan," ujarnya.

Lebih lanjut, Putu mengatakan, sensitivitas dalam industri makanan dan minuman (Mamin) sangat besar.

Baca juga: Pedagang Pakaian Bekas Impor Bisa Jualan Produk IKM Kemenperin

Ia mengatakan, saat harga bahan baku melonjak, para produsen mamin tak bisa serta merta menaikkan harga jual.

"Walaupun bahan baku itu menurun, jadi margin keuntungannya dikecilin, yang penting bisa jalan dulu, bukan menaikan harga karena sensitivitasnya sangat besar sekali di mamin," ucap dia.

Baca juga: Dongkrak Kinerja Industri Tekstil, Kemenperin Beri Restrukturisasi Mesin